Solo, NU Online
Al-mautu haqq. Kematian adalah sebuah kebenaran. Kalimat tersebut sering kita dengar, khususnya ketika dalam prosesi pembacaan talqin sesaat mayit telah dimasukkan ke liang lahat, dan telah tertutup tanah.
<>
“Jadi ia tidak menunggu dibenarkan orang. Seandainya kita tidak percaya akan mati, niscaya peristiwa kematian juga tetap terjadi. Orang yang takut mati pun kelak juga akan mati,” terang Rais Syuriyah PBNU KH Hasyim Muzadi, saat mengisi pengajian di Solo, Rabu (4/1).
Kiai Hasyim menjelaskan, mengenai peristiwa kematian ini, setidaknya ada dua hikmah yang bisa dipetik. “Pertama. Bahwa apa saja boleh dilakukan oleh manusia, tetapi harus ingat semua juga akan ada akhirnya (dengan kematian),” kata pengasuh Pesantren Al-Hikam itu.
Sedangkan hal kedua yang perlu diperhatikan, yakni semua hal akan ditinggalkan (setelah kematian) kecuali iman dan amal saleh.
“Kalimat laa ilaha illa allah muhammadun rasulullah, menjadi semacam ‘KTP’ bagi seorang Muslim ketika akan menghadap Allah SWT,” ungkapnya.
Selanjutnya, Kiai Hasyim yang pada kesempatan tersebut hadir bersama KH Said Agil Husin Al-Munawwar, juga menyinggung sosok manusia yang baik yakni yang bermanfaat bagi orang lain. (Ajie Najmuddin/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua