Epidemiolog: 90 Persen Warga Patuhi Protokol Kesehatan Setara 70 Persen Vaksinasi
Selasa, 15 September 2020 | 09:30 WIB
Ketua PBNU Bidang Kesehatan yang juga Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), dr Syahrizal Syarif. (Foto: dok. istimewa)
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Syahrizal Syarif menegaskan bahwa tidak ada hal baru dalam pencegahan penularan Covid-19 selain selalu mematuhi protokol kesehatan. Protokol kesehatan harus tetap dilakukan selama masa pandemi karena vaksin belum tersedia. Bahkan menurut Syahrizal, mematuhi protokol kesehatan merupakan upaya vaksinasi itu sendiri.
“Apabila penggunaan masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dilaksanakan oleh 90 persen penduduk, itu dapat disamakan dengan vaksinasi 70 persen penduduk,” ujar Syahrizal Syarif dalam pesan singkatnya di Jakarta, Selasa (15/11/2020).
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesehatan ini menyoroti kebijakan pemerintah yang menurutnya tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan.
“Padahal tinggal pastikan semua penduduk punya masker, lakukan kampanye besar-besaran yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan semua mereka yang berpengaruh,” terang Syahrizal.
Menurut Wakil Rektor Unusia Jakarta itu, kalau bisa lakukan denda jera bagi masyarakat yang bandel tidak mematuhi protokol kesehatan. Hal semata-semata agar wabah terkendali dan secepatnya berakhir.
“Denda jera bagi yang tidak pakai masker dan melanggar protokol kesehatan lainnya,” tegas Syahrizal.
Persentase Mematuhi Prokes
Sebelumnya, Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengonfirmasi data bahwa tingkat kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes) mencapai 70-80 persen saja.
Tentu hal itu merupakan kondisi belum ideal karena dibutuhkan upaya maksimal 100 persen dalam mencegah penyebaran Covid-19 yang kasus setiap harinya terus meningkat.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat bahwa 72 persen masyarakat selalu menjaga jarak (physical distancing) dalam beberapa pekan terakhir.
Sementara, tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kebijakan menjaga jarak untuk mencegah corona sebesar 87 persen. Ada 80 persen responden yang sering atau selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik.
Sebanyak 64 persen responden sering/selalu menggunakan penyanitasi tangan. Kemudian, 80 persen masyarakat sering atau selalu menggunakan masker ketika berada di luar rumah. Semakin tinggi usia, semakin taat pula responden dalam menerapkan protokol kesehatan.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
Pertemuan KH Hasyim Muzadi dengan Komandan Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah
2
Cara Mengingatkan Anak yang Berisik ketika Khutbah Jumat
3
Kirim 20 Santri ke Amerika Serikat, Dirjen Pendis Dorong Pesantren Kejar Kemajuan
4
Imam Masjid Nabawi Madinah Puji Perkembangan Ilmu Keislaman di Pesantren NU
5
Ini Makna dan Filosofi Logo Hari Santri 2024
6
Hari Santri 2024, Ketua PBNU Ingatkan untuk Terus Berjuang Isi Kemerdekaan
Terkini
Lihat Semua