Nasional

Etika Kiai Menjadi Etika Umat melalui Para Santrinya

Ahad, 13 Agustus 2017 | 15:01 WIB

Solo, NU Online
Transformasi nilai dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari kepada para muridnya menjadi satu faktor penting tertanamnya etika kebangsaan yang dipegang warga Nahdliyin hingga saat ini. Begitu pula dengan kiai lain seperti KH Abdul Wahab Chasbullah, KH Bisri Sansoeri dan kiai-kiai lain.

“Etika yang mereka bangun kemudian diturunkan kepada murid-muridnya, hingga kemudian menjadi sebuah etika kelompok yang dilembagakan dalam wadah Nahdlatul Ulama,” papar Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH M Dian Nafi’ pada acara bertajuk “Membangun Indonesia” di Solo, Kamis (10/8).

Proses transformasi tersebut, lanjut Kiai Dian, kemudian berlanjut pada tahapan membangun etika masyarakat. NU maupun banom-banomnya menurunkan nilai-nilai yang mereka pegang kepada masyarakat, melalui berbagai cara.

“Ada yang berbaur lewat ludruk, hadrah dan lain sebagainya,” kata Pengasuh Pesantren Al-Muayyad Windan itu.

Dari etika masyarakat, lambat-laun kemudian berkembang meluas menjadi etika kebangsaan hingga akhirnya menubuh menjadi etika kenegaraan.

Prinsip tasamuh, i’tidal yang menjadi prinsip warga NU, juga diikuti pada tataran peraturan kenegaraan yang diwujudkan dengan pengakhiran diskriminasi dan sebagainya. 

“Kita butuh transformasi etika ini,” tegas Kiai Dian. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)