Nasional

Gabungan Organisasi Wanita Bogor Satukan Visi Kerukunan dan Kebangsaan melalui Jambore

Jum, 28 Oktober 2022 | 05:30 WIB

Gabungan Organisasi Wanita Bogor Satukan Visi Kerukunan dan Kebangsaan melalui Jambore

Peserta Jambore Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bogor. Para perempuan yang hadir tidak terbatasi oleh sekat pandangan politik, keyakinan, suku, ras, dan etnis. (Foto: NU Online/Nidlomatum MR)

Bogor, NU Online

Pagi 25 Oktober 2022, suasana pagi di Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor sudah tampak padat dengan aktivitas warga. Denyut nadi perekonomian warga seakan sudah mulai berdetak sejak dini hari, meski hawa dingin seakan menusuk hingga ke tulang. 


Di tengah rutinitas pagi penduduk asli kawasan yang dikenal dengan nama "Puncak" itu, tampak banyak wisatawan perempuan lokal dari Kabupaten Bogor datang ke bumi perkemahan Citra Alam Riverside berbondong-bondong dengan tas-tas penuh berisi. Ada yang menenteng sweater dan juga bantal leher di tangannya. Sementara di area tempat wisata sudah tampak tenda-tenda dengan atap terpal berwarna-warni di bawah hamparan hutan Pinus. 


Mereka tak lain adalah peserta Jambore Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bogor yang berencana akan berkemah sekaligus melakukan praktik-praktik peningkatan kreativitas diri dalam acara bertajuk Kita Tingkatkan Sinergitas Peran Serta Organisasi Perempuan dalam Pembangunan di Kabupaten Bogor itu.

 

Saat tiba di lokasi kegiatan, para peserta tampak takjub dengan pesona panorama puncak yang tampak sejuk nan indah dengan latar pegunungan Salak yang diselimuti kabut tipis, tak ayal mereka pun asyik mengabadikan momen dengan berswafoto atau meminta bantuan relawan untuk sekadar mengoperasikan layar kamera di smartphone mereka. 


Menurut Ketua GOW Kabupaten Bogor, Lilis Hayatun Nafsiah, kegiatan Jambore ini diikuti peserta dengan jumlah total sekitar 123 peserta dengan rincian 18 panitia inti dan 105 peserta terdaftar. Para perempuan-perempuan yang hadir merupakan perwakilan dari berbagai organisasi yang ada di Kabupaten Bogor yang tidak terbatasi oleh sekat pandangan politik, keyakinan, suku, ras, dan etnis.


"Kalau keseluruhan organisasi yang tergabung dalam GOW sebanyak 64, tapi untuk kali ini yang turut serta hanya 27 organisasi berupa organisasi fungsional, profesional dan juga organisasi masyarakat. Karena memang GOW ini memiliki fungsi sebagai wadah koordinasi lintas organisasi yang memiliki visi dan misi yang sama untuk pembangunan Indonesia dan bisa pemersatu bangsa," ujarnya. 


Pihaknya yakin perempuan memiliki peran besar untuk kemajuan daerah dan masyarakat Indonesia secara luas dan Kabupaten Bogor khususnya, dengan kapasitas yang dimiliki mereka. Syaratnya, kaum perempuan harus lebih pro aktif berperan dan berbuat banyak hal. Bisa dengan pengembangan SDM dan pembangunan daerah, agar memiliki peran signifikan dan strategis. 


Lilis pun menegaskan, GOW selalu siap bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat dan juga Pemerintahan Daerah untuk bersama-sama pro aktif melakukan banyak hal dalam upaya pembangunan Kabupaten Bogor. Dan acara jambore kali ini bertujuan bagaimana para peserta perempuan bisa meningkatkan kapasitasnya sehingga menjadi pribadi mandiri dan peduli dengan pembangunan daerah tempat mereka tinggal.


"Yang paling penting juga kekompakan dengan tanpa memandang dari mana organisasi kita berasal, apa keyakinan kita. Tidak terkotak-kotak apa warna kita, tidak terkotak-kotak apa kerudung kita, apa keyakinan, suku, ras dan etnis kita," imbuh Lilis.


Karena itu, kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan pada acara Jambore kali ini dirancang bagaimana peserta saling mengenal dan bisa menjaga kekompakan meski tidak satu organisasi. Misalnya dimulai dengan pembagian peserta setiap tenda, panitia sengaja mengacak nama peserta agar penempatan peserta dalam tenda tidak satu organisasi sehingga mereka saling mengenal. 


"Permainan-permainan yang disiapkan juga semua tentang bagaimana membangun kekompakan, sehingga kegiatan bisa cair. Ketika sudah kompak, maka harapannya bisa bersama kita menjadi kuat, bisa bersinergi untuk berbagi peran dan meningkatkan kualitas diri," imbuhnya. 


Karena perempuan adalah tonggak bangsa, yang bisa mensejahterakan masyarakat. Sehingga harapannya target Kabupaten Bogor sebagai daerah termaju, nyaman, dan berkeadaban dapat terwujud. 


Salah satu peserta Jambore GOW, Sartika mengaku sangat berkesan dengan kegiatan kali ini. Karena bisa bersilaturahim dan mengenal satu sama lain selain itu juga diberikan materi praktik-praktik seperti praktik pembuatan gerabah, ada juga materi motivasi yang membuat perasaan lebih bersemangat saat sesi mindset.


"Lebih berkesan lagi ketika pembagian tenda diacak sehingga kita harus saling mengenal dengan peserta perempuan yang tidak sewadah organisasi, ada juga gala dinner yang membuat kita bersenang-senang bersama, dan sepertinya panitia memang sudah mengemas kegiatan sebaik mungkin, bahkan dengan aturan-aturan tertentu seperti yang sama organisasi tidak tidur setenda. Kemudian ada juga lomba-lomba kelompok mulai lomba masak dodol dan juga joget tik-tok yang semuanya membuat kegiatan semakin seru," ujar perempuan asal Kecamatan Jonggol ini. 


Perempuan yang akrab disapa Tika ini juga mengaku sangat mengapresiasi toleransi serta kebersamaan para peserta. Meskipun baru mengenal, dan datang dari berbagai bendera yang berbeda mereka sangat kompak tanpa mengunggulkan organisasi masing-masing.

 

"Contohnya saat acara ada Muslimat NU, Fatayat NU, Nasyiatul Aisyiyah, Perempuan Bangsa (perempuan PKB), perempuan Gerindra, Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) yang secara organisasi punya perbedaan pandangan, tapi membaur bersama tanpa ada sekat," ujarnya. 


Penulis: Nidlomatum MR

Editor: Fathoni Ahmad

 

=========================

Liputan ini hasil kerja sama dengan Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama RI