Nasional NU PEDULI LOMBOK

Gempa Palu Sebabkan Warga Lombok Kembali Trauma

Sab, 29 September 2018 | 18:30 WIB

Gempa Palu Sebabkan Warga Lombok Kembali Trauma

Seorang anak tertidur di pengungsian di Sandubaya, Mataram, NTB (foto: Kendi Setiawan)

Jakarta, NU Online
Warga di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali merasakan trauma dan ketakutan akan adanya gempa bumi setelah mendengar kabar kejadian gempa Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9).

Saprudin, warga Kota Mataram, mengatakan banyak yang sudah masuk rumah, tetapi karena adanya gempa di Palu warga kembali keluar dari rumah mereka.

“Kondisi terkini, dari kejadian semalam gempa dan tsunami di Palu, banyak masyarakat yang kembali lagi ke tenda,” kata Aji, warga lainnya di Lombok Timur, Sabtu (29/9).

Menurut Aji, mereka yang masih bertahan di tenda yaitu masyarakat yang rumahnya hancur, tidak tahu harus bagaimana, sementara bantuan dana penggantian rumah dari pemerintah belum turun.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, karakter gempa yang terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, berbeda dengan yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gempa yang terjadi di Lombok dipicu oleh kenaikan patahan Flores. Sedangkan gempa Donggala terjadi akibat pergeseran patahan atau sesar Palu-Koro.

Atas peristiwa gempa bumi di Lombok dan Sulawesi Tengah, warga NU bahu membahu mengatasinya melalui NU Peduli. NU Peduli Lombok melakukan penanganan sehari sejak gempa pertama 29 Juli 2018. Penanganan dilakukan dalam bentuk asesmen, layanan kesehatan, bantuan logistik, pendirian mushala, madrasah, serta hunian sementara. 

Sementara atas kejadian gempa Palu dan Donggala, NU Peduli mengawali dengan pengiriman tim asesmen dan tim kesehatan. Pemberangkatan tim ini dilakukan Sabtu (29/9). (Kendi Setiawan)