Nasional

GP Ansor: Masjid Kampus dan Lembaga Pemerintah Terpapar Radikalisme

NU Online  ·  Jumat, 18 Mei 2018 | 11:30 WIB

GP Ansor: Masjid Kampus dan Lembaga Pemerintah Terpapar Radikalisme

M Nuruzzaman, Komandan Densus 99 Banser (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Pengamat terorisme yang juga Komandan Densus 99 Barisan Ansor Serbaguna (Banser) PP GP Ansor M Nuruzzaman mengungkapkan bahwa paham intoleran dan radikal sudah memasuki sejumlah masjid di lembaga pemerintah hingga BUMN.

Selain masjid-masjid tersebut, masjid di sejumlah kampus perguruan tinggi negeri juga sudah terpapar paham yang sering memahami agama secara tekstual ini.

"Termasuk juga masjid di kepolisian. Bahkan, banyak anggota polisi yang sudah tertarik dengan ideologi Islam transnasional," kata Nuruzzaman melalui siaran pers yang diterima NU Online, Kamis (17/5).

Jika kondisi ini didiamkan, dan pemerintah menutup mata, maka Indonesia bisa masuk ke jurang peperangan. Sehingganya ia mendesak pemerintah untuk menangani serius kondisi ini mulai mulai hulu sampai hilir.

“Jangan hanya melakukan penindakan pada pelaku teror, tapi juga membersihkan akarnya. Nah, ini momentum bersih-bersih virus intoleransi di tengah kehidupan kita," ujarnya.


(Lihat juga: Bersihkan Rohis dan Masjid Kampus dari Paham Radikal)


Akibat dari suburnya kondisi ini banyak birokrat atau Aparatur Sipil Negara (ASN) telah terpapar dengan paham dan ideologi intoleran dan radikal. Tolok ukurnya menurut Nuruzzaman adalah banyaknya di media sosial, ASN yang yang tidak percaya terhadap aksi teroris di beberapa tempat belakangan ini.

Mengatasi kondisi ini, Nuruzzaman menyampaikan beberapa solusi diantaranya pertama, mendorong pemerintah untuk melakukan mitigasi dengan cara pengesahan revisi UU Antiterorisme.

Solusi kedua adalah dengan melakukan pemetaan potensi terorisme dan radikalisme di Indonesia berdasarkan wilayah, tokoh, dan potensi kekerasan di daerah.

Solusi ketiga adalah melakukan deradikalisasi bagi pelaku dan keluarga pelaku terorisme. (Red: Muhammad Faizin)