Nasional

Gunung Semeru Erupsi, LPBI NU Lumajang Evakuasi Warga Terdampak

Sab, 4 Desember 2021 | 20:13 WIB

Gunung Semeru Erupsi, LPBI NU Lumajang Evakuasi Warga Terdampak

Gunung Semeru Erupsi, LPBI NU Lumajang Evakuasi Warga Terdampak. (tangkapan layar video)

Jakarta, NU Online
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur melakukan proses evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Semeru dari Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Sabtu (4/12/2021).


“Hari ini, Sabtu 4 Desember 2021 telah terjadi guguran awan Semeru beserta banjir lahar disertai hujan abu. Hari ini intensitas sedang. Tim NU Peduli Semeru, gabungan LPBI, dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) masih melakukan evakuasi,” kata Ketua LPBI NU Kabupaten Lumajang, Abdul Majid Ridwan pada keterangan yang diterima NU Online, Sabtu (4/12/2021).


Ridwan mengatakan bahwa saat ini tidak ditemukan adanya korban jiwa. Kendati demikian, erupsi dan semburan awan panas guguran gunung Semeru tersebut telah membuat jembatan Perak sebagai jembatan penghubung antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, ambruk dan membuat arus lalu lintas lumpuh total. Jembatan tersebut merupakan jalan nasional dan jalur evakuasi yang penting.


“Mudah-mudahan tidak ada korban jiwa, tapi akses jembatan Perak untuk sementara ini putus total,” ujar Ridwan.


Sementara itu, Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa pihaknya telah bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan.


“Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi sudah bergerak. BPBD Lumajang sudah merapat. Bupati Lumajang juga sudah bergerak ke lokasi,” kata Khofifah.


“Insya Allah malam ini saya ke lokasi. Mohon ikhtiar dan doa mugi selamet sedoyo,” imbuhnya.


Gunung Semeru dilaporakan menggugurkan awan panas ke arah Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu 4 Desember 2021 pukul 15:20 WIB.


Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), teramati terdapat dua kali guguran lava pijar dengan jarak luncur kurang lebih 500 sampai 800 meter, dan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.


Gunung berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut tersebut mengeluarkan asap berwarna abu-abu pekat dengan ukuran yang besar. Gunung api tertinggi di Jawa Timur tersebut juga mengeluarkan abu vulkanik di sekitar Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.


Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin