Gus Ali Masyhuri: Jangan Berharap Hidup Berkah Tanpa Dzikir dan Wirid
NU Online · Sabtu, 10 Desember 2022 | 06:00 WIB
Afina Izzati
Kontributor
Jakarta, NU Online
Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) melarang untuk menjadi manusia serakah dengan cara memperbanyak dzikir dan wirid. Jangan berharap hidup berkah jika tidak pernah berdzikir. Jangan berharap berkah jika miskin wirid supaya berkah umur dan rezekinya.
“Sering saya katakan di berbagai kesempatan bahwa santri boleh kalah rupo (fisik) tapi ora oleh (tidak boleh) kalah dungo (doa). Santri boleh kalah duit (uang) tapi kudu (harus) menang wirid. Santri boleh kalah pangkat, tapi kudu (harus) menang tirakat,” jelasnya dalam tayangan YouTube NU Online dilihat pada Jumat (9/12/2022).
Menurut Gus Ali, mengaji selain diniati thalabul ilmi dan jihad melawan kebodohan, seharusnya juga diniati untuk tirakat. “Banyaklah berdzikir dan wirid supaya berkah umur, rejeki, bisa pergi haji umrah, membeli mobil, rumah, dan lain-lain,” ujarnya.
3 keutamaan wirid
Setidaknya ada tiga teutamaan wirid sebagaimana ditulis dalam Jurnal Pemikiran Islam oleh Nazari Mahda, Fuad Ramly, dan Raina Wildan. Pertama, dapat meningkatkan kesederhanaan, karena ketika berdzikir kita akan berpenampilan sederhana.
Sikap dan penampilan sederhana dapat memelihara hati dari sikap-sikap tercela seperti hasud, iri, dengki, ria, takabbur, dan lain lain. Selain itu, Allah juga suka jika kita bersikap dan berpenampilan sederhana, sehingga akan mudah untuk memperoleh kemudahan dan ketenangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Kedua, dapat meningkatkan muraqabah, yaitu keyakinan bahwa Allah swt selalu melihat dan mengetahui segala aktivitas makhluk-Nya. Meningkatnya muraqabah bisa menjadi sarana introspeksi dan kontrol diri supaya tidak tergelincir dalam kemaksiatan.
Selain itu, juga bisa menyadarkan dan meningkatkan keyakinan kita bahwa setiap amalan baik atau buruk sekecil apa pun meskipun sekecil biji zarrah, Allah akan melihat dan mengetahuinya.
Ketiga, meningkatnya rasa syukur. Ketika kita melakukan wirid kepada Allah maka kita akan merasakan ketenangan diri dan hati. Oleh karena itu, kita merasa bersyukur kepada Allah karena merasakan ketenangan tersebut.
Ketenangan hati juga menyadarkan kita bahwa Allah telah mengatur segalanya yang ada di dunia. Kita sebagai manusia hanya perlu berusaha. Tidak perlu memikirkan terlalu dalam, sehingga kita lupa bahwa Allah lah yang mengatur semuanya.
“Ketika kita banyak wirid kepada Allah kita akan merasa dekat kepada-Nya. Kita tidak perlu memikirkan hal-hal yang bukan wewenang kita, sehingga pikiran kita pun tenang. Dalam menjalani hari-hari pun menjadi ringan karena setiap langkah kita diridai Allah,” tulis mereka.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
2
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
3
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua