Jakarta, NU Online
KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur merupakan sosok ulama yang tak biasa. Selain berkiprah sebagai ulama yang pernah memimpin Nahdlatul Ulama, ia juga merupakan politisi ulung hingga puncaknya menjadi pemimpin nasional sebagai Presiden keempat Republik Indonesia.
Sebagai tokoh yang kiprahnya hingga internasional, Gus Dur tak henti-hentinya menerima tamu dari dalam dan luar negeri. Bahkan dari berbagai pelosok desa di Nusantara. Tentu saja dengan membawa misi yang berbeda-beda. Gus Dur menerima semuanya tanpa pandang bulu. Pintu rumahnya terbuka untuk semua kalangan.
Media Zainul Bahri yang kini menjadi Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengisahkan, ketika ia sowan ke kediamannya Gus Dur ada seorang tamu berambut gondrong mencium tangan Gus Dur berpamitan. Saat ia duduk, sosok yang dikaguminya itu mulai mengawali perbincangan.
"Kamu tahu gak orang berambut gondrong tadi yang minta doa? Ia adalah ketua geng motor gede di Tulungagung Jawa Timur. Ketua geng itu minta saya agar dapat mengisi pengajian bagi pengguna motor-motor gede," kata Media Zainul Bahri menirukan putra sulung KH Abdul Wahid Hasyim itu.
Gus Dur beranggapan bahwa paling 10-15 orang di Jawa yang punya motor gede. Gus Dur pun, katanya, mengatakan, "Ya insyallah datang". Namun, Gus Dur enggan datang.
"Eh akhirnya ketua geng ini datang lagi ke sini menagih saya untuk mengisi pengajian," kata Media menirukan Gus Dur.
Akhirnya, kiai singa panggung ini pun datang untuk mengisi pengajian di Stadion Tulungagung. Ternyata, jemaah yang datang sangat ramai hingga mencapai 50 ribuan pecinta motor gede lintas Jawa.
Kata Gus Dur, "Entah beneran apa tidak, karena saya tidak melihat".
Lebih lanjut, Media juga mengungkapkan bahwa menurut cerita Gus Dur, ketua geng motor gede tersebut pekerjaannya adalah masuk ke dalam laut, tiga hari tidak keluar-keluar. Setelah tiga hari dari laut, ia keluar membawa banyak ikan lalu dibagikan kepada tetangga-tetangganya. Begitulah pekerjaannya.
Mungkin dari kita tidak akan percaya. Media pun berpikir, ketua geng motor itu paling pakai set scuba atau alat pernafasan oksigen khusus menyelam. "Rasa-rasanya tidak mungkin, tapi wong namanya juga supranatural. Tapi ini fakta," kata Media menirukan Gus Dur.
"Jadi, tamunya Gus Dur itu aneh-aneh dan unik-unik. Inilah panggungnya Gus Dur," kata penulis buku Satu Tuhan, Banyak Agama: Pandangan Sufistik Ibnu Arabi, Rumi, dan al-Jili, itu. (Syakir NF/Zunus)