Gus Ipul Ajak Pesantren dan NU Hidupkan Ghiroh Nahdlatut Tujjar
Sen, 18 Mei 2015 | 08:03 WIB
Jombang, NU Online
Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf meminta kalangan pesantren dan PCNU menghidupkan kembali gerakan ekonomi kerakyatan yang pernah digagas para pendiri NU. Hal ini disampaikan Gus Ipul saat Seminar Kepahlawan KH Wahab Hasbullah di pesantren Tambakberas, Ahad (17/5).
<>
"Nahdlatut Tujjar itu merupakan gerakan ekonomi kerakyatan yang mewarnai berdirinya Nahdlatul Ulama di samping Nahdlatul Waton dan Tashwirul Afkar," ujar Gus Ipul.Ketua PBNU ini menyatakan, salah satu bentuk pemberdayaan ekonomi kerakyataan itu seperti yang kini dibangun pesantren Sidogiri yang telah memiliki BMT (Baitul Maal wat Tanwil) dengan aset sebesar Rp 4 triliun lebih."
Itu mungkin bisa dicontoh karena BMT itu tidak dimiliki oleh perorangan akan tetapi banyak orang. Pesantren mesti bangkit dengan ekonominya karena pesantren memiliki banyak santri dan alumni. Saya yakin mampu untuk membangun semacam BMT itu, imbuhnya.
Gus Ipul menjelaskan, sekarang ini banyak berdiri toko modern seperti Indomart dan Alfamart. Dikatakannya, itu kepemilikannya hanya ada pada satu dua orang. Toko modern itu kepemilikannya di sini hanya mewakili pemilik asing.
“Bagaimana semacam toko modern seperti itu bisa didirikan melalui permodalan BMT dan dimiliki warga NU? Dan saya sudah menghitung untuk toko modern semacam Indomaret itu bisa dimiliki 400 orang dan mereka pasti juga sebagai pembeli nantinya," jelasnya meyakinkan.
Jika ekonomi kerakyatan model BMT digerakkan kalangan pesantren dan NU, mantan Ketum GP Ansor ini yakin gerakan ekonomi itu bisa melawan ekonomi kapitalisme. Untuk menghadapi golbalisasi pasar bebas ini, sistem ekonomi kerakyataan atau gotong royong yang paling bisa melakukan adalah NU.
"Karena selama ini uang kita banyak dibawa keluar dengan adanya toko-toko waralaba itu," imbuhnya seraya meminta kalangan pesantren dan NU untuk kembali kepada jiwa dan semangat Nahdlatut Tujjar.
Hadir dalam seminar, putrid Kiai Wahab Hj Mahfudhoh Aly Ubaid, Rais Syuriyah PCNU Malang KH Marzuki Mustamar, dan beberapa PCNU di Jawa Timur. (Muslim Abdurrahman/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Penjelasan Nuzulul Qur’an Diperingati 17 Ramadhan, Tepat pada Lailatul Qadar?
2
Hukum Jamaah dengan Imam yang Tidak Fashih Bacaan Fatihahnya
3
Khutbah Jumat: Ramadhan Momentum Lestarikan Lingkungan
4
Kisah Unik Dakwah Gus Mus di Pusat Bramacorah hingga Kawasan Lokalisasi
5
194.744 Calon Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji, Masih Ada Sisa Kuota Haji 2024
6
Gempa Bawean, Masyarakat Butuh Tenda, Makanan hingga Dapur Umum
Terkini
Lihat Semua