Nasional

Gus Mus: Gus Dur itu Habib Sejati

NU Online  ·  Ahad, 24 Februari 2019 | 09:30 WIB

Gus Mus: Gus Dur itu Habib Sejati

Gus Mus di acara Haul Gus Dur di Solo, Jateng

Solo, NU Online
Secara bahasa kata habib berarti kekasih. Sedangkan makna yang lebih dalam, habib merupakan ungkapan untuk seseorang yang mencintai dan dicintai.

Demikian disampaikan KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) pada acara pengajian haul ke-9 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Stadion Sriwedari Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/2) malam.

"Bila ada seseorang yang mencintai tetapi tidak dicintai, berarti belum dikatakan habib. Jadi Gus Dur itu habib sejati, sebab beliau mengasihi dan dikasihi," terang Gus Mus.

Pun, sebaliknya apabila ada seseorang yang hanya mau dicintai tapi tidak mau mencintai maka dia belum layak disebut sebagai seorang habib.

Dalam kesempatan itu, Gus Mus juga mengungkapkan istilah wali. Menurut Pengasuh Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh Rembang tersebut, di dalam Al-Qur'an banyak disebutkan kata wali dan aulia. "Wali jamaknya aulia. Para mufassir memaknai wali sebagai kekasih atau penolong. Kalau saya artikan wali itu bala (teman). Waline Gusti Allah, berarti balane Gusti Allah," kata Gus Mus.

Gus Dur, lanjut Gus Mus, termasuk orang yang memiliki ciri-ciri atau tanda sebagai seorang wali.

"Mari kita lihat apakah Gus Dur wali? Ciri seorang wali adalah mampu melampaui dan menaklukkan rasa takut dan tidak ada rasa sedih dalam hidupnya. Gus Dur tidak takut menghadapi apapun untuk membela siapapun yang didhalimi, tak gentar menghadapi fitnah dan caci maki, bahkan tidak sedih melepas kekuasaan. Semua dihadapi dan diterima dengan tenang dan ikhlas," ungkapnya.

Acara pengajian yang dihadiri puluhan ribu jamaah tersebut berlangsung dengan khidmat. Sejumlah tokoh juga turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Yenny Wahid, Mahfud Md, AS Hikam, dan lain sebagainya.

Sebelum acara pengajian, sebagai salah satu rangkaian acara haul Gus Dur, pada sore harinya juga digelar kirab dengan rute dari Stadion Manahan ke Stadion Sriwedari dan diikuti ribuan peserta dari berbagai perwakilan golongan dan agama. (Ajie Najmuddin/Muiz)