Nasional

Gus Muwaffiq: Kiai NU Jadikan Perintah Agama untuk Persatukan Umat

Sel, 10 Maret 2020 | 00:00 WIB

Gus Muwaffiq: Kiai NU Jadikan Perintah Agama untuk Persatukan Umat

KH Muwaffiq di acara Jateng Bershalawat di Semarang (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Semarang, NU Online 
KH Muawaffiq dai asal Sleman, Yogyakarta mengatakan, di tangan para kiai NU setiap pesan dan perintah yang bersumber dari ajaran agama Islam, pengamalannya akan menumbuhkan kemaslahatan dan semangat persatuan di kalangan umat.

"Hal ini terjadi karena para kiai dan para wali yang mendakwahkan Islam di nusantara sangat arif dan bijak serta benar-benar memahami medan dakwah. Para kiai NU melanjutkan amanat itu," katanya.
 
Mubaligh kondang Gus Muwaffiq mengatakan hal itu ketika menyampaikan orasi harlah ke-97 NU yang diselenggarakan PWNU Jateng di lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang Jateng, Ahad (8/3) malam.

Di hadapan puluhan ribu warga NU Jateng yang memadati lapangan Pancasila Simpang Lima menyampaikan contoh perintah anjuran dari Nabi Muhammad SAW untuk melakukan ziarah kubur dikemas melalui acara ziarah kubur dan bersama-sama berdoa di makam Auliya atau ulama, acara haul dan sebagainya.

"Perintah Allah agar manusia berdoa kepada-Nya diimplementasikan dengan agenda doa bersama, istighotsah, mujahadah, dan sebagainya.
 
 Di majlis-majlis itulah, tercipta suasana kebersamaan, persatuan dan kerukunan kendati di antara mereka terdapat banyak perbedaan mulai dari warna kulit, pemahaman terhadap agama, logat bahasa, dan sebagainya," tandasnya.
 
Sebaliknya lanjut Gus Muwaffiq, seringkali perintah ajaran agama yang diamalkan para pihak di luar NU, dalam pengamalannya malah justru memicu perpecahan dan permusuhan dengan alasan pengalaman ajaran agama harus cocok dan persis atau sesuai dengan yang diajarkan oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
 
"Ini bisa dilihat dari sikap dan pernyataan para pihak yang membid'ahkan acara haul, mujahdah, dan lain-lain, mereka menjalankan ajaran agama tapi memunculkan pertentangan," ujarnya.
 
Kenapa bisa demikian, karena menurut Gua Muwafiq konstruksi NU itu disiapkan oleh para muassis NU sebagai wadah pemersatu atas segala perbedaan.
 
 Ini bisa dilihat dari isi NU yang saat ini berulang tahun ke-97 menurut penanggalan hijriyah dan 94 menurut penanggalan miladiyah, di dalamnya sangat warna warni. Ada tua ada muda dan ada barang baru  ada barang lama, semuanya bersatu di dalam NU.
 
Kegiatan Jateng Bershalawat merupakan puncak acara kegiatan peringatan Hari Lahir ke-97 Nahdlatul Ulama yang dihelat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah. Beberapa kegiatan yang menyertai telah dilaksanakan, antara lain Festival Tembakau, Kopi dan Produk Unggulan, Seminar Nasional, Pagelaran Wayang Kulit, dan Ngaji Bareng Gus Baha.
 
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz