Nasional MUDIK BARENG NU 2019

Gus Muwafiq Dipastikan Isi Mauidhah Hasanah Pemberangkatan Mudik Gratis NU Besok

Rab, 29 Mei 2019 | 12:30 WIB

Gus Muwafiq Dipastikan Isi Mauidhah Hasanah Pemberangkatan Mudik Gratis NU Besok

KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq)

Jakarta, NU Online
Mudik Berkah Bareng NU memasuki tahap pemberangkatan, Kamis (30/5) besok. Pemberangkatan mudik gratis bareng NU dipusatkan dari Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Jl Daan Mogot KM 14,5 Pesakih, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat

Ketua Panitia Mudik Berkah Bareng NU 2019, H Ibnu Hazen mengatakan, para pemudik yang telah memegang tiket asli, agar sudah tiba di lokasi pemberangkatan pukul 09.00 WIB. Perlunya pemudik datang awal untuk pengambilan kaos dan memilih bus, serta mengikuti pembekalan dari PBNU.

"Bagi pemudik yang menuju ke lokasi tersebut, dapat menempuhnya dengan bus Transjakarta arah Kalideres dan turun diĀ Halte Pesakih," ujarnya.

Sejumlah agenda telah disiapkan pada seremonial pemberangkatan mudik, termasuk mauidhah hasanah bersama KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq.

"Ya, Gus Muwafiq sudah dipastikan mengisi mauidhah hasanah pemberangkatan mudik besok," ujar Ibnu, Rabu (29/5) petang.

Untuk diketahui, KH Ahmad Muwafiq, penceramah kelahiran Lamongan, Jawa Timur adalah salah satu ulama NU yang berasal dari Sleman, Yogyakarta. Ia dikenal sebagai salah satu orator andal NU karena kedalaman ilmu dan kemampuan orasi yang dimiliki. Selain memahami ilmu agama, Gus Muwafiq juga mendalami berbagai ilmu lain, salah satunya sejarah dan peradaban yang disampaikan dengan bahasa yang lugas dan mudah diterima.Ā 

Selain Gus Muwafiq, acara juga dijadwalkan dihadiri Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj, Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Rini M Soemarno, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Bersama panitia dan pihak pendukung, para tokoh tersebut juga melakukan pelepasan bus mudik untuk kota tujuan yang telah ditentukan.

Sebelumnya diberitakan sebanyak tiga ribu calon pemudik gratis PBNU mendapatkan tiket asli mudik gratis PBNU di Masjid Raya Hasyim Asyā€™ari Daan Mogot, Cengkareng Jakarta Barat, Ahad (12/5). Para calon pemudik tersebut hadir pada hari pengambilan tiket asli yang merupakan salah satu prosedur yang harus dipenuhi, setelah sebelumnya mengikuti pendaftaran pada tahap 1 dan 2.

Pengambilan tiket asli dilakukan dengan menukarkan tiket sementara, untuk memverifikasi peserta mudik agar tidak terjadi kesalahan data. Mereka adalah warga yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, Banten dan sekitarnya yang hendak mudik ke kota atau daerah-darah di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Lampung.

Meski kuota telah habis dan pendaftaran telah ditutup, masyarakat masih banyak yang mendatangi panitia untuk mendftar menjadi peserta mudik 2019. Ketua LTM PBNU, H Mansyur Saerozy, mengatakan kegiatan dilakukan semata-mata untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang hendak pulang kampung. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peserta mudik tahun 2019 telah dijamin asurani sebagai antisipasi panitia dalam menyikapi berbagai masalah yang akan terjadi.Ā 

"Tahun ini kita sediakan 3000 kursi, 60 bus. Dan pendaftarnya sudah lebih dari itu. Sudah berapa kali saya berangkatkan, setiap tahun kami selalu membantu pemudik. Nah, untuk tahun ini kami juga memberikan fasilitas asuransi," kata Mansyur Saerozi saat melakukan pertemuan dengan ribuan pemudik.Ā 

Ia berharap kegiatan yang digagas oleh LTM PBNU itu berjalan dengan baik tanpa ada kendala yang berarti, sehingga para pemudik selamat sampai kampung halaman masing-masing. Selain itu, akomodasi pemudik selama dalam perjalanan ditanggung panitia dari mulai makan minum dan beberapa akomodasi lain.

Adapun trayek atau kota tujuan mudik gratis NU 2019 adalah Kuningan, Cilacap, Tegal, Pekalongan, Semarang, Demak, Kudus, Solo, Wonogiri, Yogyakarta, Malang, Mojokerto, Madiun, Banyuwangi, via Situbondo, Banyuwangi via Jember, Probolinggo, Surabaya, Sumenep, Pamekasan, hingga Sumatera, yakni Tulang Bawang dan Metro.

Selain 50 unit bus, pada 2019 ini, panitia juga menyiapkan 10 unit bus untuk arus balik yang dilaksanakan pada 15 Juni 2019, namun dilakukan secara terbatas, yakni di masing-masing pengurus wilayah dan cabang NU tertentu yang ditunjuk oleh LTM PBNU. Menurutnya, pelaksanaan program arus balik dilakukan secara terbatas karena selain masih uji coba, juga didasarkan pada keaktifan LTM NU di daerah.Ā (Kendi Setiawan)