Nasional

Gus Nadir: Buku Saring Sebelum Sharing Lahir atas Pertanyaan Netizen

Sab, 16 Maret 2019 | 01:00 WIB

Gus Nadir: Buku Saring Sebelum Sharing Lahir atas Pertanyaan Netizen

Gus Nadir di UIN Semarang, Jateng

Semarang, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Internasional Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia KH Nadirsyah Hosen hadiri acara bedah buku 'Saring Sebelum Sharing' di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jumat (15/3).

Gus Nadir dalam pemaparannya menjelaskan bahwa buku saring sebelum sharing lahir dari sejumlah pertanyaan, yang banyak ditanyakan oleh netizen di media sosial, kemudian dikemas dengan penjelasan bahasa yang mengikuti zaman yakni era milenial.

"Jadi buku ini lahir atas munculnya berbagai pertanyaan ke saya dari netizen melalui media sosial," paparnya. 

Acara bedah buku salah satu rangkaian acara menyambut Dies ke-49 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dihadiri selain Rektor, juga pengurus LP2M, dekan, dan dosen, serta praktisi akademis dan mahasiswa dengan lebih dari 200 peserta. 

Dalam rilis yang diterima NU Online, Rektor UIN Walisongo H Muhibbin mengatakan, sekarang ini dalam menerima arus informasi yang begitu bebas, kita harus jeli memilah dan memilih mana berita informasi yang belum jelas, yakni dengan saring, teliti, dan tidak cepat atau asal sharing. 

"Kita juga bisa menilai informasi dari sisi tasawuf. Pada intinya dimulai dari diri kita, ingat saring dahulu baru setelah disaring dengan baik silahkan jika ingin sharing. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dalam bedah buku ini,” ungkapnya.

Dosen UIN Walisongo Semarang H Najahan Musyafak menjelaskan, buku ini sangat bagus di mana Nabi Muhammad sebagai Role Model di Era milenial, kemudian fokus mengenai respon terhadap tema yang merakyat, dalam artian sedang dihadapi masyarakat saat ini, seperti masalah ISIS, bid’ah, mengkafirkan, bendera HTI, gerakan slafi, termasuk dakwah media sosial dan lain-lain. 

"Gus Nadir sebagai penulis 'buku saring sebelum sharing' menarasikan dalam bahasa tutur akademik sebagaimana pengalaman hidup dan spiritual penulis buku,” jelasnya. 

Buku Saring Sebelum Sharing, karya Gus Nadir mengajak pembaca untuk memahami teks melalui konteks, meninggalkan kebiasaan belajar secara instan, dan tidak mudah menghakimi yang lain hanya dari sepenggal ayat maupun hadits.

Sebelumnya, bedah buku ini juga sudah dilakukan di Pesantren Az-Zayadiy Solo, Kamis (14/3). Kemudian di Kantor PWNU Jawa Tengah, Jumat (15/3), dan Ahad (17/3) di Kantor PCNU Jepara Jawa Tengah. (Red: Muiz)