Nasional

Gus Yaqut: GP Ansor Tolak Kampanye Khilafah di Indonesia

Sab, 4 Februari 2017 | 12:01 WIB

Sidoarjo, NU Online
Ketua Umum GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Tutut) mengatakan, berdirinnya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tidak bisa lepas dari perjuangan para kiai dari kalangan Nahdlatul Ulama. Dasar negara yang dipakai oleh pemerintah saat itu sudah dinyatakan final dengan membuat rancangan Undang-Undang 1945, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika.

"Dari tiga dasar negara Indonesia itu, para kiai NU serta pemerintah sah untuk menjaga keutuhan NKRI dari radikalisme yang ingin merusak keutuhan Indonesia. GP Ansor sebagai garis terdepan siap melindungi para kiai NU dan pemerintah siap melawan berdirinya khilafah yang ingin merusak keutuhan NKRI," tegas Gus Tutut pada acara apel kebangsaan di depan Masjid Agung Sidoarjo, Jumat (3/1).

Seiring maraknya aksi yang ingin menggulingkan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui sejumlah demonstrasi mengatasnamakan khilafah, GP Ansor siap melawan paham radikal dan melawan berdirinya khilafah. Pasalnya, isu-isu yang berkembang saat ini pemerintah dituding sebagai pemerintah kafir, padahal berdirinya pemerintah juga dilegitimasi oleh para kiai dari kalangan Nahdlatul Ulama.

"Tidak ada pilihan lain bagi kita untuk melawan berdirinya khilafah. Mereka para pengusung ide-ide khilafah mengatakan, Indonesia ini adalah pemerintah thaghut dan pemerintahan kafir dan tidak sesuai syariat. Itu adalah omongan orang-orang tidak mengerti. Di awal sudah saya katakan, yang mendirikan Indonesia ini adalah kiai-kiai kita. Tidak mungkin KH Hasyim Asy'ari mendirikan negara ini tidak sesuai syariat. Ketika KH Hasyim Asy'ari dan kia-kiai pendahulu kita mendirikan negara ini sudah dipastikan bahwa Indonesia sudah sesuai dengan syariat. Karena itu, kita wajib menaati konstitusi negara ini. Karena negara ini sudah sesuai syariat, maka konstitusi negara ini sudah sesuai dengan syariat, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika itu semua sudah sesuai dengan syariat," katanya.

Lebih lanjut Gus Tutut menegaskan, hari ini masih ada pihak yang coba-coba melawan dan menggantikan Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. Mereka akan berhadapan dengan Ansor.

"Jika masih ada yang coba-coba menggantikan apa yang sudah  kita yakini, apa yang akan kita lakukan?” pungkas Gus Tutut. (Moh Kholidun/Alhafiz K)