Nasional PEDULI CIANJUR

Gusdurian Peduli Targetkan Bangun 30 Unit Huntara di Cianjur

Rab, 30 November 2022 | 16:30 WIB

Gusdurian Peduli Targetkan Bangun 30 Unit Huntara di Cianjur

Para relawan Gusdurian Peduli foto bersama. Nampak di belakangnya terdapat satu unit hunian sementara yang sudah selesai dibangun di Cianjur, Jawa Barat. (Foto: Humas Jaringan Gusdurian Peduli)

Jakarta, NU Online 
Saat ini, Gusdurian Peduli tengah melakukan proses pembangunan hunian sementara (huntara) untuk warga terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat. Proses ini sudah dimulai sejak Sabtu (26/11/2022) lalu hingga beberapa waktu ke depan. 


Ketua Umum Gusdurian Peduli A'ak Abdullah Al-Kudus mengatakan, pihaknya menargetkan akan membangun 30 unit huntara. Ia menjelaskan, dalam kondisi cuaca yang cerah, satu bangunan huntara membutuhkan waktu pengerjaan hanya satu hari. 


"Tapi karena kendala cuaca yang setiap hari hujan, huntara butuh waktu dua hari. Jika tidak hujan, satu hari bisa selesai satu huntara," ungkap Gus A'ak, kepada NU Online, Rabu (30/11/2022) siang.

 
Meski begitu, lanjut Gus A'ak, Gusdurian Peduli saat ini tengah menyelesaikan satu unit huntara sebagai prototipe dari bangunan-bangunan huntara yang akan dibangun selanjutnya.


"Hari ini sudah mulai garap huntara kedua," imbuhnya.


Selain proses pembangunan 30 unit huntara, para relawan Gusdurian Peduli di Cianjur tetap turun langsung menyalurkan bantuan kepada warga terdampak gempa.  


"Tadi mendapat laporan ada satu wilayah di (kecamatan) Cugenang yang belum mendapat bantuan, (kemudian relawan) langsung menyalurkan bantuan itu," ungkapnya.


Gus A'ak mengatakan, sebagian besar warga terdampak gempa di Cianjur hingga saat ini masih membutuhkan sembako, pakaian, tenda, dan obat-obatan lantaran tak sedikit warga yang mulai sakit.


"Kemudian ada kebutuhan-kebutuhan khusus perempuan seperti pembalut, kebutuhan bayi seperti susu, dan minyak telon," tutur Gus A'ak.


Tak hanya itu, Gusdurian Peduli terus menjalankan dan membuka layanan kesehatan dengan berkunjung langsung ke tenda-tenda pengungsian. 


"Jadi, kami memang tidak terlibat di evakuasi korban, ambulans kami lebih memberikan pengobatan ke titik pengungsian," ungkap Gus A'ak.


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Klaster Kesehatan Penanganan Gempabumi Kabupaten Cianjur mencatat, ada lima jenis penyakit yang didera para pengungsi di Cianjur. Di antaranya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), gastritis (lambung), hipertensi, diare, dan diabetes.


Kemudian sebanyak 155 tempat tidur (TT) disiapkan untuk menerima pasien pascaoperasi yang tersebar di RSUD Cimacan (50 TT), RSUD Pagelaran Cianjur Selatan (20 TT), RSU dr Hafiz (20 TT), RS Bhayangkara (11 TT), BBKP Ciloto Kampus Cimacan (50 TT) dan Rumah Singgah GKI (5 TT).


Pelayanan kesehatan secara intensif juga diberikan kepada kelompok ibu hamil dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Imbauan dan edukasi terkait promosi Kesehatan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) juga terus dilakukan oleh relawan kesehatan di tiap titik pengungsian.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syamsul ArifinÂ