Habib Achmad Al Habsi: Tidak Meninggalkan Ramadhan kecuali Lebih Bertakwa
Senin, 26 April 2021 | 16:30 WIB
Ilustrasi: Tujuan berpuasa Ramadhan adalah untuk menambah ketakwaan kepada Allah SWT, karenanya umat Islam jangan meninggalkan Ramadhan kecuali dalam keadaan lebih bertakwa.
Kendi Setiawan
Penulis
Jakarta, NU Online
Umat Islam yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, idealnya tidak keluar atau meninggalkan bulan Ramadhan kecuali dalam keadaan lebih bertakwa. Sebab, tujuan berpuasa di bulan Ramadhan ini tak lain adalah untuk menambah ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Habib Achmad Al Habsyi menyampaikan hal itu saat mengisi Pesantren Ramadhan Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) dan Majelis Ta'lim Telkom Grup (MTTG) secara virtual, Senin (26/4).
Habib Achmad Al Habsi meneruskan, orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang yang beruntung dan dicintai oleh Allah SWT. "Dan madrasah Ramadhan ini mengajak kita dalam satu bulan penuh untuk menambahkan ketakwaan kita, meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT," kata Habib Achmad Al Habsi.
Ia menjelaskan, Sayidina Ali bin Abi Thalib ketika ditanya tentang takwa menjawab takwa kepada Allah itu yang pertama adalah memiliki rasa takut kepada Yang Maha Agung, mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah dan yang diturunkan oleh Allah SWT.
Kemudian merasa cukup dengan apa yang sedikit atau bersyukur kepada Allah SWT, serta memiliki persiapan untuk menuju hari esok yaitu ke kampung halaman yang hakiki. Sebab, kehidupan manusia di dunia hanya sekadar lewat atau menyeberang saja. Kampung abadi manusia adalah di akhirat.
"Kita sering mendengar penjelasan para ulama tentang pentingnya rasa takut kepada Allah. Kenapa rasa takut kepada Allah itu penting? Karena rasa takut kepada Allah SWT bisa menjadikan kita semakin dekat kepada Allah," beber Habi Achmad Al Habsi.
Rasa takut manusia kepada Allah akan menjadikan seseorang tidak menuruti hawa nafsu. Karenanya rasa takut kepada Allah SWT akan menyelamatkan pemiliknya dari berbagai macam perbuatan yang dimurkai Allah.
Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Syekh Abu Bakar Al Qasim, "Barangsiapa yang takut kepada sesuatu dia akan lari dari sesuatu yang ditakuti. Dan barangsiapa yang takut kepada Allah SWT dia akan lari mendekat kepada Allah SWT."
"Jadi itulah yang membedakan antara takut kepada makhluk dengan takut kepada Allah. Kita takut dengan binatang buas, kita akan menjauh dari pada hewan yang kita takuti. Sebaliknya seseorang yang takut kepada Allah akan menjadikan kita berlari semakin mendekat kepada Allah SWT. Itulah manfaatnya orang yang takut kepada Allah akan menjadikannya semakin taat akan menjadikan dirinya semakin dekat kepada Allah SWT," jelas Habib Achmad.
Ia menyebutkan, Nabi Muhammad SAW pun adalah orang yang sangat memiliki rasa takut kepada Allah. Berapa banyak para sahabat yang melihat dan mendengar tangis yang keluar dari Nabi Muhammad SAW padahal Nabi adalah orang yang tidak memiliki dosa. Begitu juga dengan para kekasih Allah dan para sahabat.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Ini Link Download Logo Hari Santri 2024
2
Arus Komunikasi di Indonesia Terdampak Badai Magnet Kuat yang Terjang Bumi
3
PBNU Nonaktifkan Pengurus di Semua Tingkatan yang Jadi Peserta Aktif Pilkada 2024
4
Pergunu: Literasi di Medsos Perlu Diimbangi Narasi Positif tentang Pesantren
5
Kopdarnas 7 AIS Nusantara Berdayakan Peran Santri di Era Digital
6
Menyoal Kampanye Debat Publik di Pilkada Calon Tunggal
Terkini
Lihat Semua