Habib Luthfi: Mari Kita Lestarikan Wayang Kulit
NU Online · Kamis, 28 November 2019 | 05:30 WIB
Rais 'Aam Idarah Aliyah Jam'iyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengungkapkan keprihatinannya terhadap lunturnya kecintaan masyarakat terhadap wayang kulit. Padahal, dalam dunia pewayangan banyak diajarkan tentang filosofi, tasawuf, akhlak hingga budi pekerti.
"Banyak generasi muda kita tidak kenal dunia pewayangan. Padahal di situ banyak diajarkan tentang berbagai hal termasuk masalah filosofi, tasawuf, akhlak, dan budi pekerti," ujarnya.
Hal itu disampaikan Habib Luthfi di hadapan ribuan penonton 'Pagelaran Wayang Kulit Kebangsaan' yang dihelat panitia Maulidurrasul 1441 Hijriyah di Kanzus Sholawat Pekalongan, Rabu (27/11) malam.
Maka dari itu, lanjutnya, untuk mengembalikan kejayaan wayang kulit meski diakui tidak bisa secepat membalikkan telapak tangan, budaya mencintai wayang kulit harus kita galakkan kembali.
"Siapa lagi kalau bukan kita yang melestarikan budaya kaya akan makna di Bumi Pertiwi ini dan ini sekaligus nguri-uri (menjaga) warisan Wali Songo," tegasnya.
Penggagas Pagelaran Wayang Kulit Kebangsaan, H Nusron Wahid menjelaskan, kegiatan pentas wayang kulit kebangsaan yang berlangsung di Kanzus Sholawat akan dilakukan secara rutin menjelang digelarnya peringatan Maulidurrasul di kediaman Habib Luthfi Pekalongan.
"Pentas wayang kulit malam ini adalah tonggak awal dalam upaya ikut melestarikan budaya dan kami Insya Allah akan melakukan pentas ini rutin setiap tahun di Kanzus Sholawat," janjinya.
Dijelaskan Nusron, kegiatan pentas wayang kulit di Kanzus Sholawat merupakan kerja sama dan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam pelaksanaannya ditangani oleh Ansor di Kota, Kabupaten Pekalongan, dan Batang.
"Ini merupakan kolaborasi dari anak-anak muda Nahdlatul Ulama untuk ikut menyemarakkan perinngatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriyah di Kanzus Sholawat Pekalongan," pungkasnya.
Selain menghadirkan dalang kodang Ki Manteb Soedharsono dengan lakon 'Parikesit Mandhito' panitia juga menghadirkan Kirun, Marwoto, dan Butet untuk ikut mengisi pentas wayang kulit.
Tampak hadir selain khadimul maulid Habib Luthfi bin Yahya, Wali Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz, Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardi, Kepala OJK Perwakilan Tegal Ludi Arlianto, dan ratusan tamu undangan serta ribuan pengunjung dari wilayah Pekalongan dan sekitarnya.
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jangan Ikut Campur Urusan Orang, Fokus Perbaiki Diri
2
Khutbah Jumat: Menjadi Hamba Sejati Demi Ridha Ilahi
3
3 Instruksi Ketum PBNU untuk Seluruh Kader pada Harlah Ke-91 GP Ansor
4
Ketum GP Ansor Kukuhkan 100.000 Banser Patriot Ketahanan Pangan, Tekankan soal Kemandirian
5
Sanksi Berat bagi Haji Ilegal: Dipenjara, Dideportasi, dan Didenda Rp224 Juta
6
PCINU Mesir Gelar PD-PKPNU Angkatan I, Ketua PBNU: Lahirkan Kader Penggerak sebagai Pemimpin Masa Depan
Terkini
Lihat Semua