Hadapi Covid-19, Habib Syech: Berhentilah Mengadu-domba
-
Muhammad Faizin
- Jumat, 22 Mei 2020 | 03:00 WIB
Jakarta, NU Online
Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf merasa prihatin terhadap kondisi saat ini, di mana ada masyarakat yang terus saja melakukan propaganda di tengah masa sulit pandemi Covid-19 yang sedang dialami Indonesia dan seluruh dunia.
Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf merasa prihatin terhadap kondisi saat ini, di mana ada masyarakat yang terus saja melakukan propaganda di tengah masa sulit pandemi Covid-19 yang sedang dialami Indonesia dan seluruh dunia.
Saat pemerintah dan berbagai pihak sedang berupaya semaksimal mungkin menangani wabah global ini, ada pihak tertentu yang terus memproduksi dan menyebar informasi hoaks yang menggiring opini masyarakat untuk tidak selaras dengan kebijakan yang diambil.
"Di zaman Corona ini kasihan pemerintahan kita ini. Sudah usaha semaksimal mungkin sedemikian mungkin, diatur seperti apa, (namun) terus saja diotak-atik (digoyang)," kata Habib Syekh dalam video pengajian di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Senin (18/5).
Ia mencontohkan saat pemerintah mengumumkan kebijakan kenaikan BPJS untuk kelas-kelas tertentu, banyak yang menggunakannya untuk menyebar hoaks. Keputusan pemerintah ini dinilai wajar karena yang dinaikkan adalah kelas I dan II yang ditempati orang-orang mampu.
Presiden, gubernur, bupati, dan wali kota lanjutnya, sudah berupaya maksimal menangani Covid-19. Ia pun mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk bersatu padu membantu dan melewati masa sulit ini dengan tidak termakan informasi-informasi hoaks dan penggiringan opini ke arah hal-hal negatif.
Ia pun mengimbau pihak-pihak yang terus memproduksi berita hoaks untuk menghentikan prilakunya dan jangan menakut-nakuti bangsa ini. Pemerintah juga harus bertindak tegas memproses pelanggaran hukum yang sudah dilakukan oleh para produsen dan penyebar hoaks.
"Sudah negara ini dalam keadaan kacau setiap hari, malah membuat adu domba sana sini. Berhentilah mengadu-domba," imbaunya.
Kepada pemerintah, Habib Syekh mendukung untuk tegas menghadapi kelompok-kelompok yang ingin menghancurkan Indonesia. "Kami sebagai warga Indonesia yang cinta Indonesia akan terus membela Indonesia. Mari kita bangun Indonesia dengan cinta kasih dan pandai bersyukur," ajaknya.
Dukungan seluruh elemen masyarakat harus diberikan kepada pemerintah, TNI, dan Polri dalam penanganan Covid-19. Para petugas dengan susah payah menjalankan tugas dan harus merelakan waktunya hilang bersama keluarga untuk mewujudkan kondisi yang kondusif di tengah-tengah masyarakat.
"Mereka punya tugas yang berat. Malah justru setiap hari dibuat berita hoaks. Dikirim seakan-akan mereka tidak kerja. Seakan-akan mereka tidak ada manfaatnya," katanya.
Menyalah-nyalahkan pemerintah menurutnya bukan cara untuk menyelesaikan permasalahan bangsa ini. Masyarakat harus menyadari bahwa ini adalah permasalahan bersama. Corona datang untuk mengingatkan kita bersama.
Jika semua sadar Corona datang untuk 'mengingatkan saya', bukan 'mengingatkan Anda', maka dari setiap individu akan mampu menjadi pribadi baik dalam menghadapi masalah bersama ini.
Oleh karenanya ia mengajak kepada siapapun untuk berhenti membuat berita hoaks, berhenti menyakiti bangsa ini, berhenti menghina presiden, menteri-menteri, para ulama dan para habaib. Mereka seharusnya harus didoakan agar senantiasa selamat dalam menjalankan tugas menyelesaikan permasalahan bangsa.
"Permasalahan tidak akan selesai dengan saling menyalahkan. Permasalahan akan selesai dengan saling memaafkan dan saling bekerjasama untuk membangun kembali bangsa demi terwujudnya baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," pungkasnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Editor: Kendi Setiawan
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Tags:
Terkait
Nasional Lainnya
Terpopuler Nasional
-
1
-
2
-
3
-
4
-
5
-
6
-
7
-
8
-
9
Rekomendasi
-
Peran Sayyidah Khadijah saat Nabi Muhammad Diboikot
- Sirah Nabawiyah
-
-
-
-
-
-
-
-
topik
Opini
-
- Ahmad Rifaldi | Sabtu, 3 Jun 2023
Kritik Sayyid Usman soal Nasab dan Pandangannya tentang Ahlul Bait
-
- Muhammad Syakir NF | Jumat, 2 Jun 2023
Kesetaraan di Pesantren dalam Film Hati Suhita
-
- Arief Rosyid Hasan | Kamis, 1 Jun 2023
Ekologi Spiritual: Merawat Jagat, Mereformasi Bumi
Berita Lainnya
-
Tahun 2022, 45 Ribu Warga Terima Manfaat TJSL Pertamina
- Nasional | Kamis, 8 Jun 2023
-
Penyediaan Lapangan Kerja Jadi Tantangan Besar Indonesia
- Ketenagakerjaan | Rabu, 7 Jun 2023
-
Alasan PCINU Kaohsiung Taiwan Undang Gus Kautsar di Harlah Ke-5
- Internasional | Rabu, 7 Jun 2023
-
Melihat UMKM Binaan Pertamina di Sukabumi: Dari Bengkel Rumahan ke Jual Beli Kendaraan
- Nasional | Rabu, 7 Jun 2023
-
Kunjungi Siskohat, Irjen Kemenag Pertegas Pelayanan Haji Dilakukan Seoptimal Mungkin
- Nasional | Senin, 5 Jun 2023
-
Lantik Auditor, Irjen Harap Jadi Pemecah Masalah
- Nasional | Senin, 5 Jun 2023
-
Pertamina Dukung Penyelenggaraan 'Lagi-Lagi Tenis' Bersama Rans Entertainment
- Nasional | Ahad, 4 Jun 2023
-
Pemangku Kepentingan Bidang Ketenagkerjaan Deklarasikan Komitmen Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
- Ketenagakerjaan | Kamis, 1 Jun 2023
-
Ajang Inovasi 2023, Pertamina Catat Penciptaan Nilai Hingga Rp12 Triliun
- Nasional | Kamis, 1 Jun 2023