Nasional MUKTAMAR KE-34 NU

Halaqah Kemasjidan LTM PBNU Dorong Masjid sebagai Pusat Dakwah Islam Moderat di Dunia 

Kam, 23 Desember 2021 | 12:15 WIB

Halaqah Kemasjidan LTM PBNU Dorong Masjid sebagai Pusat Dakwah Islam Moderat di Dunia 

Ketua PBNU Bidang Dakwah dan Masjid, KH Abdul Manan Ghani (Foto: dok NU Online)

Lampung Tengah, NU Online 
Masjid sebagai pusat peradaban Islam memiliki kedudukan penting dalam penyebaran dakwah Islam moderat di penjuru dunia. Hal ini selaras dengan misi Rasulullah saw dalam menyebarkan ajaran agama Islam dengan mengawali gerakan melalui masjid.


Pernyataan ini disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Dakwah dan Masjid, KH Abdul Manan Ghani dalam halaqah kemasjidan bertajuk Kontribusi Dakwah Islam Aswaja Annahdliyah di Dunia Global diadakan di Griya Sahabat Gunung Sugih, Lampung Tengah pada Selasa (21/12/2021) malam. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memeriahkan perhelatan Muktamar Ke-34 NU.

 

Narasumber lainnya, Ayang Utriza Yakin mengatakan, dua tahun belakangan LTM PBNU melalui pengurusnya yang ada di luar negeri aktif mendukung PCINU dalam mendirikan masjid sebab salah satu tugas LTM PBNU terkait dengan masjid. 

 

"Alhamdulillah, berkat bantuan umat Islam di Indonesia, diaspora muslim diseluruh dunia dan dukungan dari NU kita berhasil membeli bangunan yang sekarang kita jadikan masjid pertama Indonesia di Belgia," tuturnya.

 

Bahkan, kata dia, saat ini PCINU tengah bekerja keras untuk mendirikan masjid Indonesia pertama di Inggris Raya tepatnya di London. "Ini (masjid Indonesia di London) yang kedua. Semoga ke depan banyak berdiri masjid-masjid yang berasaskan Islam washatiyah, humanis, inklusif dan toleran di berbagai negara Muslim minoritas," paparnya. 
 

Riza mengungkapkan meski perjuangan teman-teman PCINU dalam mengajarkan Islam washatiyah ala Aswaja Annahdliyah tidak mudah, namun hal itu menjadi tantangan tersendiri. Saat ini negara-negara di Eropa sedang memerangi gerakan Islam transnasional yang radikal, ekstremis dan terduga memiliki jejaring dengan gerakan terorisme dunia. "Ini harus hati-hati," pintanya.

 

Menyambut baik gagasan Riza, Duta Besar Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi meminta hal itu segera direalisasikan dengan kerangka, target, program yang jelas oleh PBNU. Misalnya, setiap negara harus ada masjid dan dijadikan kantor PCINU.  


"Kalau masjid-masjid di berbagai negara menjadi kantor PCINU maka secara otomatis akan menjadi prioritas PCINU dalam syiar aswaja atau Islam moderat Annahdliyah. Menurut saya program seperti Belgia, Jepang harus menjadi program seluruh PCINU dan saya akan usulkan ini di tengah Muktamar nanti agar menjadi prioritas," pungkasnya.

 

Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Kendi Setiawan