Nasional

Hari Ibu, Perempuan Berperan Penting Bangun SDM Berkualitas

Kam, 22 Desember 2022 | 22:45 WIB

Hari Ibu, Perempuan Berperan Penting Bangun SDM Berkualitas

Seorang ibu sedang menuntun anaknya menyeberang di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2022). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Setiap 22 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu yang dinilai sebagai momentum bersejarah kebangkitan kaum perempuan.


Perempuan Indonesia mengonsolidasikan diri pada tahun 1928 dengan mengadakan kongres perempuan Indonesia ke I dan diresmikan menjadi Hari Ibu setelah Presiden Soekarno mengeluarkan Dekret Presiden Nomor 316 tahun 1959 menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu dan dirayakan secara nasional sampai sekarang.


Makna filosofis ibu dinilai begitu besar dalam kehidupan umat manusia, terutama dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Hal ini diakui Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Washfi Velasufah.


"Hari Ibu menurut saya adalah memaknai kembali semangat para perempuan untuk mengambil peran mengisi pembangunan SDM Indonesia. Terlebih sosok Ibu sebagai madrosatul ula (madrasah pertama) jadi figur dan role model bagi anak-anak dan generasi muda," tutur Vela kepada NU Online, Kamis (22/12/2022) malam.


Karenanya, ia mengajak perempuan khususnya pelajar putri NU untuk bisa meneruskan semangat perjuangan para ibu dengan mencetak prestasi di berbagai bidang masing-masing.


"Karena masih pelajar tentu belajar dengan sungguh-sungguh dalam akademik maupun skill non-akademik. Bisa dicoba juga dengan  mengambil kesempatan mengikuti lomba-lomba untuk mengukur sejauh mana kemampuan skill kita," terangnya.


Kalau dalam organisasi, kata Vela, dengan memaksimalkan peran pelajar sesuai bidang atau tupoksi yang diberikan. Saling melengkapi satu sama lain untuk menggapai tujuan bersama.

 

Lebih lanjut perempuan asal Kudus, Jawa Tengah itu menyampaikan bahwa perempuan sangat berpotensi untuk memenuhi ruang-ruang publik.    


"Hari ibu menggambarkan perempuan dapat menjadi simbol untuk memenuhi ruang-ruang publik. Tentunya tidak hanya saat momentum hari Ibu saja. Sudah saatnya perempuan tampil di depan," jelasnya.


Kontributor: Suci Amaliyah

Editor: Fathoni Ahmad