Nasional

Hiasi Ramadhan dengan Kegiatan Positif, PP Fatayat NU Gelar ‘Ngalim’ hingga Kajian Fiqinita

Sel, 28 Maret 2023 | 12:30 WIB

Hiasi Ramadhan dengan Kegiatan Positif, PP Fatayat NU Gelar ‘Ngalim’ hingga Kajian Fiqinita

Kegiatan PP Fatayat NU selama bulan Ramadhan. (Foto: Dok PP Fatayat NU).

Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) menginisiasi sejumlah program untuk mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan positif dan bermanfaat. Ini karena, hakikat puasa adalah mendekatkan diri kepada Allah swt melalui amalan-amalan baik.

 

“Sejatinya puasa itu 1 persen menahan diri dari makan dan minum, 99 persen untuk membawa kita semakin dekat dengan Allah swt,” kata Ketua Fatayat NU Bidang Dakwah Neyla Saidah Anwar dalam keterangannya, diterima NU Online, Selasa (28/3/2023).

 

Ia menuturkan bahwa untuk meraih keberkahan di bulan yang mustajab, bulan yang lebih menjanjikan terkabulkannya doa ini, seseorang perlu memaksimalkan ibadah selama bulan Ramadhan.

 

“Kesibukan seseorang yang paling baik saat berpuasa ialah membaca Al-Qur’an. Perbanyaklah doa saat berpuasa karena orang yang sedang berpuasa doanya tidak akan tertolak,” ucapnya.

 

Untuk menunjang kegiatan peribadatan selama Ramadhan, Fatayat NU menyelenggarakan sederet kegiatan Ramadhan yang terbuka untuk umum. Adapun beberapa kegiatan tersebut sebagai berikut:

 

1. “Ngalim” (Ngaji lima menit) yang diisi oleh belasan narasumber dengan tema beragam. Pengajian ini dapat diakses via Instagram PP Fatayat NU setiap hari pukul 17.30 WIB.


 
2. Tadarus dan kajian tafsir diampu langsung oleh jajaran pengurus IHF PP Fatayat NU melalui media zoom setiap hari pukul 20.20 - 22.00 WIB.

 

3. Kajian kitab kuning bersama Ketua Forum Daiyah Fatayat NU (Fordaf) Jawa Timur Hj Basyorotul Hidayah via streaming YouTube setiap hari pukul 10.00 WIB.

 

4. Kajian Fiqinita via live Instagram PP Fatayat NU setiap Selasa dan Jumat pukul 11.00-12.00 WIB.

 

Lebih lanjut, Neyla menjelaskan bahwa Ramadhan bukan semata berhenti dari perbuatan buruk. Lebih dari itu, Ramadhan merupakan titik tolak untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik. Sementara berpuasa layaknya perisai untuk melindungi diri dari api neraka.

 

“Ramadhan itu selayaknya teman yang mungkin akan berjumpa dengannya hari ini namun belum tentu bisa berjumpa lagi di lain waktu,” paparnya.

 

Maka itu, lanjutnya, merugilah orang yang tidak mendapatkan kebaikan saat bulan suci Ramadhan. “Sesungguhnya hamba Allah ialah orang yang bersungguh-sungguh kepadanya dalam ketaatan,” tuturnya.

 

Sementara itu, sambungnya, mereka yang bernasib buruk saat Ramadhan ialah mereka yang tetap hanyut dalam keburukan.

 

“Dan semoga kita tidak berubah hanya karena Ramadhan, tapi berubah lebih baik seumur hidup kita,” imbuhnya.

 

Besar ia berharap, semoga Allah SWT selalu meridhoi segala kebaikan yang dilakukan baik di bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan.

 

“Harapan kami di bulan suci Ramadhan ini, semoga Allah tetap memberikan keteguhan hati untuk menunaikan shalat malam dan tadarus.Semoga Allah meringankan hati kita untuk bersedekah dan lapangkan hati kita semua. Semoga hati kita selalu dianugerahi oleh keikhlasan dalam menjalani hidup dan segala Qadha dan Qadr,” harapnya.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi