Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) berkomitmen turut membangun desa-desa di Indonesia yang hingga kini dinilai masih jauh dari idaman. Tekad ini diwujudkan melalui kerja sama antara HPN dan Yayasan Absindo Desa Emas yang fokus dalam bidang pemberdayaan desa.
Kesepakatan kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Ketua Umum HPN Abdul Kholik dan Ketua Yayasan Absindo Desa Emas Aries Mufti di Auditorium Lantai 5 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (30/11). Kedua lembaga ini berharap masing-masing pihak bisa saling melengkapi dengan potensi yang dimiliki.
Abdul Kholik menilai, kesenjangan antara kaum kaya dan miskin masih tinggi di Indonesia. Hal itu tergambar dengan melihat perbedaan yang tajam antara kondisi kota dan desa, meskipun warga kota tak selalu kaya begitu juga sebaliknya.
Ia menyinggung soal makin langkanya lapangan pekerjaan di desa-desa. Sektor pertanian makin banyak ditinggalkan seiring dengan kian tidak menjanjikannya keuntungan yang didapat dari komoditas perdamaian. HPN ingin warga NU yang mayoritas berada di desa-desa mendapatkan peluang untuk meningkatkan taraf hidupnya.
“HPN tak bisa membantu Nahdliyin untuk menjadi kaya. Yang bisa kita lakukan adalah memberi kesempatan yang equal,” ujarnya dalam forum yang dirangkai dengan diskusi terbatas tentang tetang pemberdayaan ekonomi desa itu.
Sementara Aries dalam kesempatan itu berbagi pengalamannya di forum internasional Global Saemaul Undong di Korea Selatan, yang diikuti berbagai negara seperti China, Thailand, Malaysia, dan Jepang. Ia juga pernah berkunjung langsung ke desa terkaya di dunia, Huaxi di China.
Huaxi, kata anggota Komisi Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ini, bisa menjadi contoh ideal bagi strategi pembangunan desa. Sebanyak 361 kepala keluarga yang semula dalam kondisi sangat miskin mengalami kemajuan signifikan setelah mereka bangkit dan bergotong royong membangun koperasi atau sejenis usaha bersama.
Hadir pula Dianta Sebayang, dosen Universitas Negeri Jakarta, yang berbicara tentang UMKM. Menurutnya, saat ini 90 persen usaha di Indonesia masuk kategori UMKM, dan mayoritas ada di desa utamanya di sektor pertanian. (Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
4
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
5
Redaktur NU Online Sampaikan Peran Strategis Media Bangun Citra Positif Lembaga Filantropi
6
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
Terkini
Lihat Semua