Nasional

Ikatan Alumni Suriah: Perlu 3 Pilar dalam Bela Negara

NU Online  ·  Senin, 1 Agustus 2016 | 00:00 WIB

Ikatan Alumni Suriah: Perlu 3 Pilar dalam Bela Negara

Al-Syami bincang bersama ulama dunia di Pekalongan.

Surabaya, NU Online
Konferensi Internasional Bela Negara yang diselenggarakan oleh Jam’iyah Ahlith Thoriqah al-Mu’tabarah al-Nahdliyah (JATMAN) di Pekalongan, Jawa Tengah tidak hanya dihadiri oleh peserta dari 40 negara, namun juga oleh segenap ormas dan instansi dalam negeri, di antaranya adalah Ikatan Alumni Syam Indonesia (Alsyami), yaitu lembaga yang mewadahi eks pelajar Indonesia di Suriah.

Menurut Alsyami, Bela Negara merupakan kewajiban seluruh elemen bangsa dan perlu mempunyai tiga pilar, yaitu ulama, pemerintah dan masyarakat. “Konferensi semacam ini merupakan salah satu role yang harus dimainkan oleh ulama dalam Bela Negara,” ujar Sekjen Alsyami, M. Najih Arromadloni dalam rilisnya, Ahad (31/7) yang hadir di konferensi tersebut bersama Ketua Alsyami KH Ahmad Fathir Hambali.

Berdasarkan pengamatannya terhadap kondisi Timur Tengah, Najih menyatakan bahwa, ulama perlu bersinergi dengan pemerintah, karena Bela Negara tidak hanya menyentuh aspek agama atau kultural saja, namun juga politik dan ekonomi, keduanya merupakan kewenangan pemerintah. 

Pemerintah perlu menciptakan kesejahteraan dan mewujudkan kehidupan bernegara yang adil. Ia menambahkan bahwa, di Timur Tengah mayoritas ulamanya adalah moderat, namun karena pemerintah tidak mampu menciptakan iklim politik dan ekonomi yang setara, serta tidak mampu memegang kendali atas kondisi dalam negeri, maka yang terjadi adalah chaos.

Pilar ketiga menurutnya, adalah masyarakat, tanpa partisipasi dan dukungan masyarakat, maka fatwa ulama tidak akan memberi pengaruh pada kehidupan sosial. Di sinilah pentingnya masyarakat mayoritas yang moderat untuk menyuarakan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. “Jangan sampai suara mayoritas dibajak oleh minoritas yang radikal,” Najih menegaskan.

Sementara itu, Ketua Alsyami, KH Ahmad Fathir Hambali menyatakan, bahwa pihaknya mengapresiasi konferensi yang digelar atas kerja sama dengan Kementerian Pertahanan RI ini. 

Baginya konferensi semacam ini penting untuk memperluas ruang gerak ulama-ulama Aswaja dalam menebar Islam yang menjunjung tinggi persatuan, kecintaan terhadap tanah air, dan membawa perdamaian, sesuai misi Rasulullah SAW. (Red: Fathoni)