Nasional

Ilmu-ilmu Penting bagi Perempuan dalam Berumah Tangga

Sen, 18 Oktober 2021 | 12:00 WIB

Ilmu-ilmu Penting bagi Perempuan dalam Berumah Tangga

Hj Atina Balqis Izza Iskandar. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online
Nyai Hj Atina Balqis Izza Iskandar atau biasa disapa Ning Balqis menjelaskan bahwa dalam menjalani hidup sebagai ibu rumah tangga, seorang perempuan harus dibekali beberapa keilmuan yang akan sangat berguna dalam menjalani kehidupan berumah tangga nantinya.


“Semua ilmu memang penting, tapi ada beberapa ilmu yang sangat penting dan harus dimiliki seorang ibu dalam berumah tangga,” jelas Ning Balqis saat mengisi acara bedah buku Menikah Meraih Sakinah di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, Ahad (17/10).


Ilmu pertama yang harus dimiliki adalah ilmu syariat, terutama tentang fiqhul usrah (fiqih keluarga). Menurut putri keempat KH Noer Muhammad Iskandar ini, wawasan fiqhul usrah sangat dibutuhkan untuk menciptakan keluarga yang harmonis.


“Penerapan ilmu ini (fiqhul usrah) juga harus disesuaikan dengan karakter suami. Kita mungkin belajar bagaimana kehidupan Rasulullah sebagai seorang suami, tapi tidak bisa begitu saja diterapkan kepada suami kita,” terang alumnus Universitas Al-Ahgaff, Mukalla, Yaman itu.


"Karakter suami itu berbeda-beda," lanjut Ning Balqis. Ada suami yang lebih suka istrinya berdandan dengan menor. Ada pula yang sebaliknya, lebih suka jika dandanan istri biasa-biasa saja atau terlihat natural.


Ilmu berikutnya adalah ilmu tentang kesehatan. Bagaimanapun, seorang ibu akan mengalami pengalaman-pengalaman yang harus ditangani secara medis. Seperti saat hamil, melahirkan, nifas, dan lain sebagainya. Begitupun dalam merawat buah hati.


“Dulu saya punya anak pertama sakit-sakitan dan belum tahu betul cara menanganinya. Ternyata ada alergi. Setelah tahu, barulah ditangani dengan tepat,” ungkap Ning Balqis.


Ilmu selanjutnya adalah soal manajemen waktu. Bagaimana pun, perempuan juga manusia biasa sebagaimana umumnya manusia. Setelah berumah tangga, pasti tetap menjalani aktivitas seperti orang pada umumnya. Pentingnya menjemen waktu ini nantinya bisa membuat seorang perempuan tidak hanya sibuk dengan kegiatan rumah tangga yang itu-itu saja, tetapi juga mampu melakukan banyak hal produktif dan menebar manfaat bagi orang lain.


“Soal ini harus dimulai sebelum menikah, supaya saat sudah menikah lebih mudah dalam mengatur waktu. Meskipun nanti kita menjadi seorang istri, memiliki anak. Jika kita bisa mengatur waktu dengan baik, kita bisa meningkatkan potensi nantinya, berperan di masyarakat, (dan) ada waktu untuk quality time dengan suami,” papar Ning Balqis.


Selanjutnya adalah ilmu parenting (menjadi orang tua). Seorang perempuan yang sudah menikah, hubungannya tidak sebatas sebagai istri bagi suami, tetapi juga akan ada hubungan antara orang tua dengan anak.

 

“Makanya kita harus mengerti ilmu-ilmu seputar parenting. Seperti mengerti ilmu fiqih dasar, ilmu Al-Qur’an dasar, supaya nanti bisa mengajarkan pada anak-anak kita,” imbuh Ning Balqis.


Terakhir adalah ilmu tentang kehidupan, seperti cara berkomunikasi yang baik, manajemen konflik, dan manajemen finansial. “Karena seorang ibu itu biasanya akan menjadi menteri keuangan dalam rumah tangga. Meskipun tidak sekelas menteri keuangan Indonesia, ya,” pungkas Ning Balqis.


Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Muhammad Faizin