Syifa Arrahmah
Penulis
Jakarta, NU Online
Pola asuh adalah bagian terpenting dalam pembentukan tingkah laku dan kecerdasan anak. Meski demikian, terkadang ada orang tua yang tidak menyadari pola asuh seperti apa yang sebenarnya tepat untuk diterapkan. Dalam hal ini, Psikolog Keluarga Nurmey Nurulchaq menyampaikan pengaruh pola asuh otoritatif atau demokratis.
āPada praktiknya, pola asuh otoritatif menunjukkan kebebasan namun tetap dengan arahan jelas dari orang tua,ā katanya kepada NU Online, Kamis (18/8/2022).
Diterangkannya, meski anak diberi kebebasan, namun kebebasan yang diberikan ada batas dan syarat yang harus dipenuhi. Sehingga pada pola asuh ini, anak lebih mandiri dan punya kepercayaan diri yang baik untuk menyelesaikan tugasnya.
āAnak lebih bertanggung jawab, dan juga juga memiliki sifat percaya diri hingga mampu mengambil keputusan,ā terang Ning Rully, sapaan karibnya.
Anak dengan pola asuh otoritatif, menurut dia, lebih mungkin bahagia dan sukses lantaran terbiasa bernegosiasi, membuat keputusan, serta mengevaluasi diri dari tindakannya. Selain itu, anak secara tidak langsung dapat memecahkan masalah secara mandiri.
āJika dibandingkan dengan pola asuh otoriter atau permisif pola asuh ini bisa dikatakan yang terbaik yang dapat orang tua terapkan,ā tuturnya.
Kelebihan lain dari pola asuh ini, ungkap Ning Rully, orang tua mengajarkan kedisiplinan sebagai strategi untuk menguatkan perilaku yang baik. Disiplin diterapkan ketika anak melanggar kesepakatan awal. Misalnya, yang paling sering dilakukan adalah terlalu lama di depan layar elektronik, gadget.
āNah, sebaliknya orang tua juga bisa memberi reward (penghargaan) saat anak berhasil menyelesaikan tugasnya,ā ucapnya.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa pola asuh demokratis dapat meminimalisasi tingkat stres anak. āPotensi anak dapat lebih berkembang secara optimal. Anak juga tidak takut dan terbuka dalam mengemukakan pendapat,ā kata Ning Rully.
Ia juga menambahkan, pola asuh ini mengajarkan anak bagaimana membangun komunikasi yang baik sejak dini. Sebab dengan adanya diskusi terbuka dengan orang tua, anak secara tidak langsung telah dilatih beradaptasi untuk dapat bersosialisasi dengan orang lain.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Hasil Sidang Sengketa Pilpres 2024: Seluruh Permohonan Anies-Muhaimin Ditolak MK
2
Ini Profil Delapan Hakim MK yang Putuskan Sengketa Pilpres 2024
3
Apa Itu Dissenting Opinion dan Siapa Saja Hakim yang Pernah Melakukannya?
4
Sidang Putusan MK, Berikut Petitum Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud
5
Lolos Perempat Final Piala Asia U-23, Lawan Berat Menanti Timnas Indonesia
6
Terkait Hasil Pemilu, PBNU Serukan Patuhi Putusan Mahkamah Konstitusi
Terkini
Lihat Semua