Nasional

Ini Doa Ziarah Kubur: Arab, Latin, dan Terjemahnya

Sen, 28 Maret 2022 | 16:15 WIB

Ini Doa Ziarah Kubur: Arab, Latin, dan Terjemahnya

Doa ziarah kubur merupakan amalan penting saat kita mengunjungi makam keluarga atau orang saleh.

Jakarta, NU Online
Berdoa saat ziarah kubur adalah sesuatu yang penting karena itu merupakan salah satu dari tujuan berziarah: mendoakan mereka yang telah meninggal dunia. Ada beragam bacaan atau doa ziarah kubur yang bisa dipanjatkan, mulai dari ucapan salam kepada ahli kubur, hadiah al-Fatihah dan Yasin, tahlil, hingga memohonkan ampunan.


Ziarah kubur dengan berdoa atau sekadar membersihkan makam merupakan salah satu anjuran dalam agama Islam karena memiliki banyak keutamaan seperti mengingatkan peziarah tentang kematian sehingga kualitas ketakwaan kepada Allah swt semakin membaik. Meski Nabi Muhammad saw pernah melarang ziarah kubur, tapi kemudian larangan ini direvisi (mansukh).


Salah satu dasar anjuran ziarah kubur ini adalah sabda Rasulullah berikut:


كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً   


Artinya: “Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah).” (HR. Hakim).

 

Terkait doa ziarah kubur, Imam Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar menganjurkan para peziarah untuk mengawali dengan mengucapkan salam kepada ahli kubur sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian memperbanyak bacaan Al-Qur’an, dzikir, serta mendoakan ahli kubur di daerah yang diziarahi dan semua umat Islam.

 
Akses tahlil, Yasin, Al-Qur'an, dan amalan doa ziarah kubur lainnya di NU Online Super App: nu.or.id/superapp (Android dan iOS)

​​​​​​​

Rasulullah mencontohkan kepada kita semua saat ziarah kubur untuk mengucapkan salam:
 

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ 

 

Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn
​​​​​​​

Artinya: "Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.


Saat di makam wali atau orang saleh, para ulama biasanya melafalkan shalawat ‘Salamullâh Yâ Sâdah’ sebagaimana telah dipublikasikan NU Online dalam tulisan berjudul Qasidah ‘Salamullahi Ya Sadah’, Dibaca saat Ziarahi Makam WaliIni juga termasuk bagian dari doa ziarah kubur.


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

سَـــلاَمُ اللهِ يـَا سَـــادَةْ ۩ مِنَ الرَّحْمٰنِ يَغْـْشَاكُمْ
عِبَـــــادَ اللهِ جِـئْنَــاكُمْ ۩ قَـصَدْنَاكُمْ طَلَبْنَـاكُمْ
تُـعِــيـْنُوْنَــــا تُـغِــــيْثُوْنَــــا۩ بـهِمَّتِكُمْ وَجَــدْوَاكُـمْ
فَأَحْبُـوْنَـــــا وَأَعْـطُوْنَــــا ۩ عَـطَاَياكُمْ هَـــدَايَـاكُمْ
فَــــلاَ خَيَّـبْتُـمُوْا ظَـــنِّيْ ۩ فَحَــاشَاكُمْ وَحَاشَاكُمْ
سَــعِدْنَـــا إِذْ أَتَيْنــَاكُمْ ۩ وَفُزْنَــا حِيْنَ زُرْنَــــاكُمْ
فَـقـُوْمُوْا وَاشْفَعُوْا فِيْنَا ۩ إِلَى الرَّحْمٰنِ مَـوْلاَكُمْ
عَسَى نُحْظَى عَسَى نُعْطَى ۩ مَـزَايـَا مِنْ مَزَايـَاكُمْ
عَسَى نَظْرَةْ عَسَى رَحْمَـــةْ ۩ تَـغْشَـانَا وَتَـغْشَاكُمْ
سَــــلاَمُ اللهِ حَـيــَّــاكُـــم ۩ وَعـَيْنُ اللهِ تَـرْعَــاكُمْ
وَصَـــــلَّى اللهُ مـَوْلاَنَـــا ۩ وَسَـــــلَّمَ مَا أَتَـيْنَـــاكُـــــمْ
عَلَى الْمُخْـتَارِ شَـــافِعِنَــا ۩ وَمُـنْقـِذِنَـا وَإِيَّـــــاكُمْ


Bismillâhirrahmânirrahîm

Salâmullâhi yâ sâdah minar-Rahmâni yaghsyâkum
Ibâdallâhi ji’nâkum qashadnâkum thalabnâkum
Tu'înûnâ tughîtsûnâ bihimmatikum wa jadwâkum
Fa ahbûnâ wa a'thûnâ 'athâyâkum hadâyâkum
Falâ khayyabtumû dzannî fahâsyâkum wahâsyâkum
Sa'idnâ idz ataynâkum wa fuznâ hîna zurnâkum
Faqûmû wasyfa'û fînâ ilâr-rahmâni mawlâkum
'Asâ nuhdzâ 'asâ nu'thâ mazâyâ min mazâyâkum
'Asâ nadzrah 'asâ rahmah taghsyânâ wa taghsyâkum
Salâmullâhi hayyâkum wa 'ainullâhi tar'âkum
Wa shallâllâhu mawlânâ wasallam mâ atainâkum
'Alâl mukhtâri syâfi'înâ wa munqidzinâ wa iyyâkum


Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Wahai Tuanku, semoga salam Allah tetap tercurah padamu. Wahai hamba-hamba Allah, kami datang kepadamu. Kami bermaksud (bersentuhan dengan rohanimu) dan kami berharap (berkahmu). Untuk menolong kami, menyejukkan kami dengan siraman yang berasal darimu, sesuai dengan tekad dan pencapaianmu (selama ini). Maka cintailah dan berikanlah kepada kami hal-hal yang Allah berikan dan hadiahkan padamu.”


Jangan biarkan pengharapan ini sia-sia, jauhlah engkau semua (dari sifat tega menyia-nyiakan kami). Kami sangat beruntung datang di haribaanmu dan kami amat berbahagia dengan menziarahimu, maka bangkitlah dan syafaatilah kami bermohon pada Allah yang bersifat ar-Rahman, Tuanmu. Mudah-mudahan kami diberi (Allah) keberuntungan dan diberi limpahan karunia yang selama ini dianugerahkan kepadamu.”


Mudah-mudahan kita dipandang dan dilimpahi rahmat yang akan menyelimuti kami dan engkau. Semoga engkau semakin dihidupkan dengan keselamatan (dari) Allah dan semoga pandangan Allah senantiasa menuntun engkau. Mudah-mudahan rahmat Allah dan keselamatan semakin terlimpah kepada tuan kita, manusia pilihan yang mensyafaati dan menyelamatkan kita.”


Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Muhammad Faizin