Nasional

Ini Hubungan Musabaqah Kitab Kuning dan Kondisi Keberagamaan Indonesia

Sab, 22 Juli 2017 | 05:30 WIB

Jakarta, NU Online
Acara Musabaqah Kitab Kuing (MKK)  ini mendapatkan momentumnya di tengah kegairahan keagamaan yang tinggi sekaligus di tengah kebutuhan untuk meningkatkan kualitas kedalaman ilmu agama di masyarakat.

Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP-PKB) H Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat membuka MKK The Finals 2017 tingkat ula dan ulya di Graha Gus Dur DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (21/7).

Menurut Cak Imin, hari-hari ini umat Islam Indonesa selain gairah yang tinggi diuji kedewasaaan di dalam beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. “Diuji kematangan di dalam memahami ilmu-ilmu agama sehingga bisa beradaptasi dan mengisi dakwah kita dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.

Acara MKK ini juga mendapatkan momentum untuk menggairahkan para santri-santri kita di tanah air dan siap menjadi garda terdepan bagi kemajuan Islam di Indonesia.

“Apalagi sebagai santri, kita ini dengan Musabaqah Kitab Kuning akhirnya mulai percaya diri, bukan hanya Anda, kami, kita semua yang di Jakarta akhirnya berbangga, bersyukur. Insya Allah regenerasi ulama Ahlussunah wal Jamaah, regenerasi ilmu-ilmu agama, regenerasi pejuang-pejuang Nahdlatul Ulama tidak akan putus dan akan abadi selamanya,” terangnya dengan bangga.

Ia berharap, keilmuan dan tradisi-tradisi pesantren yang terbangun dengan sangat sistematis dan sangat mengakar ini menjadi modal yang besar buat Islam Indonesia untuk tumbuh menjadi kekuatan keagamaan bukan saja untuk bangsa Indonesia tapi juga untuk dunia.

Acara MKK the finals sendiri diselenggarakan pada Jumat-Sabtu (21-22/7/). Kitab yang diperlombakan ialah Fathul Qarib, dan Nadham Imrithi untuk tingkat ula, dan Kitab Ihya Ulumiddin dan Nadham Alfiyah Ibnu Malik untuk tingkat ulya. (Husni Sahal/Alhafiz K)