Nasional

Ini Kerja Rais Syuriyah PWNU Jakarta ke Depan

Sel, 29 Maret 2016 | 12:01 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua PBNU H Imam Aziz mengatakan, kerja Rais Syuriyah PWNU DKI Jakarta beserta pengurus harian lainnya agak berat mengingat kompleksitas masyarakat di Jakarta. Menurutnya, hampir semua lapisan sosial hadir di Jakarta mulai dari kelas bawah hingga kelas atas. Semua itu memerlukan penanganan khusus.

“Kerja Rais Syuriyah PWNU DKI Jakarta adalah membumikan paham Aswaja An-Nahdliyah. Memang umumnya warga di Jakarta sudah NU. Mereka barzanjian, ratiban, tahlilan, dan lain-lain. Tetapi kondisinya tetap agak rawan,” kata H Imam Aziz pada akhir sesi Konferwil NU Jakarta di TMII, Jakarta, Ahad (27/3) dini hari.

Ia menambahkan, mereka yang harus disasar kalangan bawah. Belum lagi kesenjangan di Jakarta luar biasa. “Paling banyak kelas bawah. Ini gawat dan sudah level emergensi,” kata Imam Aziz.

Sementara kelompok lain yang perlu digarap adalam kelas menengah profesional. Jumlah mereka tidak sedikit. Mereka perlu penanganan khusus mengingat tingkat pendidikan mereka yang lumayan. Sedangkan sasaran ketiga PWNU DKI Jakarta adalah kelas atas. Kelompok terakhir ini juga ada di Jakarta.

“Jumlah kelompok urban di Jakarta luar biasa tinggi. Ke depan kita mesti khatibunnasa bi qadri kelasihim (merangkul orang-orang berdasarkan kelas mereka). Kalau tidak ditangani, aswaja NU akan bobol di Jakarta,” terang Ketua PBNU yang diamanahi mengoordinasi PWNU DKI Jakarta.

Tugas Syuriyah PWNU DKI Jakarta lain adalah kaderisasi kiai. “Ini gejala umum. Kiai-kiai kita di manapun sedang mengalami regenerasi. Hanya suasana keilmuan dahulu seperti zaman para kiai sepuh itu beda dengan sekarang. Rais Syuriyah NU sekarang rata-rata masih muda,” pungkas H Imam Aziz yang ikut mengawal konferensi PWNU DKI Jakarta. (Alhafiz K)