Nasional JELANG KONGRES IPNU-IPPNU

IPPNU Jatim Tolak Politik Praktis

Sen, 19 November 2012 | 13:27 WIB

Kediri, NU Online
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Timur, menolak kepentingan politik praktis masuk arena Kongres IPPNU ke-XVI di Palembang Desember 2012.<>

"Kami kepentingan menolak politik praktis karena sangat tidak mendidik. Kami justru ingin memberikan pendidikan politik yang baik bagi para kader IPPNU, dengan tanpa memihak salah satu calon," kata Ketua PW IPPNU Jatim Robiah Al Adawiyah, Senin.

Robiah menyebut, sejumlah calon yang hendak maju dalam Kongres IPPNU ke-XVI tersebut sudah mulai mendekati, bahkan secara terang-terangan meminta dukungan dan rekomendasi.

Namun, ia menyebut, adanya dukungan dan rekomendasi itu merupakan praktik pendidikan politik yang buruk. Selain masih belum mengenal secara pribadi calon-calon tersebut, visi mereka untuk kemajuan IPPNU ke depan juga belum jelas.

Ia justru menyayangkan jika ada sekelompok pihak yang justru hanya mementingkan dukungan saat kongres. Padahal, dalam acara itu masa depan IPPNU ke depan dipertaruhkan.

"Di kongres, ada banyak hal yang dibahas untuk kemajuan IPPNU. Materi itu lebih penting, dan harusnya itu yang menjadi pokok pembicaraan bukan yang lain," katanya.

Ia menyebut, saat Kongres sebelumnya sudah disepakati adalah salah satu badan otonom yaitu Korps Kepanduan Putri (KKP). Namun, sampai saat ini yang bisa merealisasikan, kecuali hanya sejumlah wilayah di antaranya di Jatim.

"KKP saja hanya ada di beberapa wilayah. Di Jatim, kami langsung realisasikan untuk program itu, bahkan kami ditunjuk untuk menjadi tuan rumah saat pra-kongres. Kami ingin materi-materi di kongres lebih menjadi fokus pembahasan, termasuk adanya KKP di seluruh wilayah di Indonesia," harapnya.

Ia juga mengkhawatirkan adanya ulah sekelompok oknum yang nantinya justru merusak IPPNU. Pengalaman saat kongres sebelumnya, saat acara kongres justru yang dibahas bukanlah masalah yang penting, di antaranya hanya berkutat pada masalah yang tidak begitu substansial, yaitu umur.

Untuk itu, ia meminta agar para peserta kongres tidak terjebak pada politik praktis, di antaranya demi uang. Ia meminta, para peserta kongres memperhatikan masa depan IPPNU ke depan. Terlebih lagi, tantangan dunia pelajar saat ini cukup besar.

Para pelajar banyak yang terjebak dalam lingkungan yang salah di antaranya sering terlihat tawuran antarsesama pelajar, terjebak peredaran narkotika, bahkan sampai terlihat kriminal.

"IPPNU harus bisa menempatkan diri sebagai salah satu lembaga yang mampu menjadi menjadi wadah bagi para pelajar, tempat mereka belajar dan menyalurkan kegaiatan yang positif," pungkasnya.

Kongres IPPNU ke-XVI rencananya akan berlangsung pada 30 November sampai 4 Desember 2012 di di Asrama Haji Palembang, Sumatera Selatan. 

Rencananya, kegiatan itu akan dibuka langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, sejumlah narasumber maupun tokoh akan hadir di antaranya Mohammad Nuh (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI), S Iswaran (Menteri Pendidikan, Perdagangan dan Industri Singapura), H. M Jusuf Kalla (Wakil Presiden RI ke-10), Alex Noerdin (Gubernur Provinsi Sumatera Selatan), dan sejumlah narasumber lainnya. 

Redaktur: Mukafi Niam
Sumber: Antara