Nasional

Jelang Normal Baru, Satgas NU Tegaskan Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Medis

Sel, 9 Juni 2020 | 05:30 WIB

Jelang Normal Baru, Satgas NU Tegaskan Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Medis

Kegiatan di kantor Satgas NU Peduli Covid-19 PBNU menyongsong kenormalan baru. (Foto: NU Online/Rahman)

Jakarta, NU Online
Satuan Tugas (Satgas) NU Peduli Covid-19 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan masyarakat untuk terus mematuhi protokol medis ketika akan beraktivitas. Masyarakat harus sadar bahwa saat ini wabah Covid-19 belum berakhir. 


Alih-alih berakhir, angka Covid-19 di Indonesia justru setiap hari kian meningkat. Per hari ini Senin (8/6) saja, angkanya sudah mencapai 30.030 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Pernyataan ini disampaikan Satgas NU Peduli merespon mulai biasnya masyarakat Indonesia, seolah acuh terhadap Corona dan tak memperhatikan protokol merdis. Hal itu jelas sangat berbahaya dan akan berakibat pada peningkatan masyarakat yang terjangkit virus tersebut.  


Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 PBNU, dr. Muhammad Makky Zam-zami mengatakan, penerapan tatanan normal baru akan sia-sia jika masyarakat sudah merasa normal. Artinya, tidak merasa bahwa masih ada wabah yang setiap hari bisa saja menyerang diri masyarakat. 


“New Normal (tatanan normal baru) ini akan terasa sisa-sia, kalau dia merasa normal saja. New-nya ini kadang-kadang dilupakan. Apa si new itu? New-nya itu ya kita menggunakan masker, menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak dan lain-lain, new ini harus ditekankan,” kata dr Makky kepaa NU Online, Senin (8/6). 


Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) ini menegaskan, di mana pun tempatnya penerapan protokol medis tidak boleh dilupakan. Baik oleh pengelola tempat-tempat umum maupun oleh masyarakat itu sendiri. Termasuk di perkampungan, perdesaan maupun perkotaan, semuanya harus diterapkan protokol medis sebagaimana mestinya.


Adaptasi tatanan normal baru di Indonesia, lanjutnya, harus benar-benar diterapkan dengan maksimal. Seluruh elemen harus saling mendukung agar tatanan normal baru menjadi solusi menghadapi Covid-19, bukan malah menambah masalah-masalah baru. 


“Saya pikir sekarang adaptasi new normal memang salah satu alternatif yang harus diterapkan. Tapi adaptasi ini sekali lagi harus sama-sama saling dukung jangan sampai new normal ini akan terasa sisa-sia,” tuturnya. 


Dia mendorong pemerintah melibatkan banyak kelompok masyarakat agar penerapan new normal berjalan sesuai dengan ketentuan. Menurut dr Makky, penerapan tidak bisa berjalan tanpa ada kesadaran dari masyarakat. 


“Tapi tentu new normal tanpa struktur menuju normal tak bisa berjalan. New Normal juga harus di sosilisasikan dan disiapkan,” katanya. 


Pewarta : Abdul Rahman Ahdori 
Editor : Aryudi AR