Jakarta, NU Online
Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 meliputi pemilihan presiden dan pemilihan legislatif, akan diselenggarakan serentak besok, Rabu (17/4). Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) sebagai organisasi yang segmentasinya pelajar atau pemilih pemula mengajak seluruh kader, anggota, dan pelajar pada umumnya untuk menggunakan hak pilih.
"Jangan sampai kader IPNU, pelajar Indonesia golput karena golput bukan pilihan," tegas Aswandi, Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU.
Hal itu disampaikannya saat deklarasi Pemilu Damai di gedung PBNU lantai 5, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (16/4).
IPNU juga mengajak seluruh kader bersama mengawal berlangsungnya pesta demokrasi lima tahunan ini dengan memantau dan menjaga Tempat Pemungutan Suara atau TPS masing-masing.
"Mengawal TPS masing-masing agar terselenggara Pemilu yang jujur, adil, dan damai," kata pria asal Jambi itu.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PP IPNU Imaduddin Abdillah mengungkapkan bahwa mencoblos pada Pemilu esok merupakan bentuk penyaluran hak pemilih sebagai warga negara. Hal ini harus dilaksanakan dengan penuh kedamaian sebagai wujud menjaga persatuan dan kesatuan dan watak masyarakat Indonesia.
"Pemilu ini merupakan penyaluran hak warga negara untuk memilih pemimpinnya dengan penuh kedamaian kekeluargaan," ujarnya.
Menegaskan komitmen tersebut, PP IPNU mendeklarasikan Pemilu damai sebagaimana dibacakan bersama berikut.
Kami, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dengan ini menyatakan:
1. Siap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Selalu menaati segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan terkait dengan penyelenggaraan Pemilu.
3. Mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan pribadi dan golongan demi terpeliharanya keutuhan bangsa dan negara.
4. Siap mendukung dan menyukseskan Pemilu tahun 2019 yang aman, tentram, kondusif, dan damai serta menolak golput.
5. Mendukung Polri dalam menegakkan hukum terkait berita hoaks, ujaran kebencian, dan mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban. (Syakir NF/Ibnu Nawawi)