Nasional

JQH NU dan Pihak Swasta Kelola Aplikasi Digital Al-Qur’an

Rab, 4 September 2019 | 15:00 WIB

JQH NU dan Pihak Swasta Kelola Aplikasi Digital Al-Qur’an

Pihak JQH NU dan PT Bahaso Intermedia Cakrawala menandatangani perjanjian kerja sama.

Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Jamiyatul Qurra wal Huffadz Nahdlatul Ulama dan PT Bahaso Intermedia Cakrawala menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Gedung C & C di Jalan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (4/9). Kerja sama ini berkaitan dengan pengelolaan aplikasi digital Al-Qur’an.

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Ketua Umum PP JQH NU, H Saifullah Ma'shum dan Direktur Utama PT Bahaso Intermedia Cakrawala, Allana Abdullah.

Ketua Umum PP JQH NU H Saefullah Ma’shum menyambut baik tawaran pihak Bahaso untuk berkolaborasi dengan lembaganya terkait aplikasi digital Al-Qur’an. Apalagi pada saat bersamaan, katanya, JQH tengah berpikir tentang cara mendakwahkan Al-Qur’an agar diterima generasi milenial.

Menurutnya, JQH mempunyai kemampuan di bidang Al-Qur’an. Tetapi jika kemampuan itu tidak didukung dengan cara atau alat yang memadai, maka hasilnya tidak akan efektif.

“Oleh karena itu, kerja sama dengan Bahaso ini kami anggap sebagai sebuah langkah strategis bagi kita, bagi NU untuk merambah kepada pemantapan dan memagari anak-anak muda yang sedang haus pada pembelajaran Al-Qur’an dan ilmu-ilmu keagamaan (agar belajar) melalui cara, informasi dan metode yang benar sesuai dengan metodologi di NU,” terangnya.

Sementara Direktur Utama PT Bahaso Intermedia Cakrawala Allana Abdullah menyatakan bahwa menguatnya radikalisme agama dan merebaknya generasi muda yang keliru dalam memilih tempat belajar agama, sehingga menjadi radikal menjadi keprihatinannya. 

Persoalan tersebut pun menuntut pihaknya berinisiasi dengan memunculkan aplikasi ‘Islami’, sehingga generasi muda dan masyarakat pada umumnya bisa belajar Al-Qur’an dan keislaman secara mudah.

“Makanya kita pengen punya satu platform dan ekosistem yang memang terkontrol,” katanya.

Ia mengaku menyadari bahwa kini, generasi milenial dan setelahnya tidak mampu konsenstrasi maksimal ketika membaca, dan lebih suka mempelajari sesuatu melalu video, audio atau keduanya.

“Jadi kalau kita gak inovasi ke arah sana, nanti generasi-generasi penerus ini akan susah diajak belajar Al-Qur’an dan mengerti artinya. Karena itulah kita sebagai provider teknologi ingin memasukkan teknologi-teknologi ini biar membuat orang belajar Al-Qur’an itu fun, loh. belajar Al-Qur’an itu keren,” terangnya.

Adapun alasan pihaknya menggandeng JQH NU disebut karena adanya kesamaan visi misi ketika berbicara tentang kondisi terakhir keberagamaan di Indonesia. “Kita mau bicara Islam tuh agama yang damai, agama yang saling mengerti orang lain, mengerti culture orang lain,” ucapnya.

Rencananya, aplikasi ini berisi tentang beragam kebutuhan masyarakat tentang belajar Al-Qur’an dan memperdalamnya, yang didukung materi-materi keislaman.

“Aplikasi ini adalah untuk proses belajar, dan orang-orang untuk mendalami mempelajari Al-Qur’an dan keislaman. Jadi dua demand (permintaan) itu kita akan coba penuhi di aplikasi ini,” ucapnya.
 

Pewarta: Husni Sahal
Editor: Alhafiz Kurniawan