Nasional RAKERNAS JQH NU 2014

JQH NU Hidupkan Lagi Metode Bagdadiyah

Sab, 29 November 2014 | 10:21 WIB

Depok, NU Online
Jam’iyyatul Qurra’ wal-Huffaz mulai menghidupkan kembali membaca Al-Quran dengan metode Bagdadiyah. Metode itu resmi diperkenalkan kembali dalam bentuk bentuk buku, diluncurkan di Pesantren Al-Hikam, Depok, Jawa Barat, Jumat (28/11).
<>
Buku tersebut diserahkan secara simbolik Pimpinan Pusat Jam’iyyatul Qurra’ wal-Huffaz
kepada Menteri Agama RI H Lukman Hakim Saifuddin dan Rais Syuriyah PBNU dan Pengasuh Pesantren Al-Hikam Depok KH Hasyiim Muzadi.

Bertindak yang menyerahkan buku tersebut adalah Rais Majelis Ilmi JQH NU KH Ahsin Sakho Muhammad didampingi Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal JQH NU KH Muhaimin Zen dan Ahmad Ari Masyhuri pada pembukaan Rapat Kerja Nasional JQH NU yang akan berlangsung 28-30 November di pesantren tersebut.

Menurut Sekjen JQH NU, metode Bagdadiyah merupakan khazanah Islam karya ulama pada zaman keemasan Bagdad sehingga tidak boleh dibiarkan hilang dari peredaran.

Metode ini, kata dia, telah melahirkan dan mencerdaskan anak-anak bangsa dan menghasilkan ribuan ulama ahli Al-Quran. “Kita harus merawatnya,” katanya kepada NU Online, Sabtu (29/11).

Ari menambahkan, apa yang dilakukan JQH NU, adalah melakukan revitalisasi metode ini. Di dalam buku tersebut menjadi ringkas, padat, dan mudah dipahami oleh orang-orang yang mau belajar baca dan tulis.

Pengurus JQH yang lain, Abdur Rosyid menambahkan, dengan buku tersebut, metode Bagdadiyah ini dikemas supaya anak tidak hanya bisa membaca AL-Quran, tapi juga menuliskannya. Sebab, metode tersebut dimulai dengan memperkenalkan huruf, tidak hanya bunyinya.

“Jam’iyyatul Qurra wal Huffaz hanya melakukan revitalisasi metode, menambah panduan pada setiap halaman ini, tidak menghilangkan subtansi,” katanya. (Abdullah Alawi)