Nasional HARLAH KE-63 IPNU

Kader IPNU Harus Ciptakan Karya Sejak Muda

Sab, 25 Februari 2017 | 04:00 WIB

Jakarta, NU Online
Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Asrorun Niam Sholeh menyampaikan dua hal penting dalam sambutannya pada puncak acara hari lahir (harlah) ke-63 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang berlangsung di Gedung PBNU lantai 8, Jumat (24/2).

Ia berpesan agar IPNU dapat melahirkan buku tentang success story NU dalam usia muda. Pada usia belasan, para pemuka NU itu bagaimana sehingga di masa berikutnya ia bisa sukses dalam karirnya masing-masing.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu mencontohkan kesuksesan KH Wahid Hasyim yang belum genap usia 30 tahun sudah lihai dalam lobi-lobi pergerakan kemerdekaan. Putra Hadlratussyekh Hasyim Asyā€™ari itu juga sudah menjadi Menteri Agama saat usianya belum genap 40 tahun.

ā€œBagaimana Kiai Wahid ketika usia belasan?ā€ tanya Niam sebagai satu pertanyaan yang harus dijawab dalam buku itu.

Menurutnya, ada tiga manfaat yang bisa diperoleh jika IPNU berhasil merealisasikan usulan tersebut, yakni wadah latihan menulis kader IPNU, dokumentasi ketokohan IPNU, dan kaderisasi.

ā€œItu bisa bermanfaat, satu untuk kepentingan latihan kita menulis, kepentingan dokumentasi ketokohan, kemudian yang ketiga kaderisasi,ā€ ungkapnya.

Terakhir, Ia berpesan agar IPNU dapat mengetahui posisi dirinya. Ia mengistilahkannya dengan reposisi diri. Hal ini harus ditempuh dengan memperkuat isu kepelajaran.

ā€œYang terakhir yang bisa kami sampaikan bahwa di tengah perubahan masyarakat, tentu kita harus mereposisi diri,ā€ jelas Ketua Harlah IPNU Ke-50 itu.

Ia berpendapat boleh saja IPNU membahas isu lain di luar pelajar dan pendidikan, tetapi porsi isu kepelajaran itu harus lebih banyak. Ia membahasakannya dengan keberpihakan.

ā€œKeberpihakan isu harus memperkuat isu kepelajaran,ā€ ujarnya.

Hal ini penting dalam kerangka reposisi untuk menegaskan bahwa IPNU hadir dibutuhkan dan dirasakan manfaatnya oleh pelajar. Ia berpendapat, bahwa dengan melaksanakan hal-hal yang sudah disampaikan sebelumnya, tanpa kampanye, orang-orang akan daftar IPNU.

ā€œDengan begitu, tanpa kampanye pun mereka akan daftar IPNU,ā€ pungkasnya.

Hadir pula dalamacaratersebut Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaeni, Presidium Majelis Alumni IPNU Zaenut Tauhid, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Ubaedillah Sadewa, dan beberapa alumni lainnya. (Syakir/Fathoni)