Kader PMII Harus Isi Posisi Strategis di Tengah Masyarakat
NU Online · Selasa, 27 November 2018 | 00:00 WIB
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan pentingnya menempatkan kader-kader potensial IKA PMII di posisi pemerintah dan masyarakat. Karena, pola kebangsaan dan keberagamaan ala PMII merupakan kelanjutan dari perjuangan NU yang pas dan layak untuk menjaga NKRI.
“NU Terbukti mampu dan siap menjaga tegak dan utuhnya NKRI sejak sebelum berdiri sampai saat ini. Maka PMII sebagai organisasi kader yang menyiapkan para pejuang dan pengerak NU harus mengisi ruang-ruang strategis di pemerintahan dan di kampus-kampus serta di masyarakat,” kata Kiai Said saat memberikan arahan dalam tausiyah kebangsaan pada pembukaan Rakernas dan Pelantikan Pengurus Besar IKA PMII di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Senin (26/11).
Sementara itu Ketua Umum PB IKA PMII Ahmad Muqowwam menegaskan kesiapannya untuk merealisasikan dan menyiapkan kader-kader terbaik IKA PMII di seluruh Indonesia untuk berperan di bidang politik, ekonomi, sosial dan keagamaan.
Oleh karena itu, Rakernas kali ini diharapkan mampu menghasilkan keputusan tepat dalam menjawab permasalahan kebangsaan termasuk penempatan kader.
“Kita akan segera laksanakan arahan ketum PBNU tersebut dan juga akan melakukan diaspora kader IKA PMII secara maksimal dan masif," tegasnya.
Oleh karena itu lanjutnya, pendataan menjadi penting dilakukan dengan segera. Data kader yang komplit dan ditambah potensi kader yang tersebar di seluruh Indonesia, tentu akan memudahkan peran dan distribusi kader secara maksimal dan tepat sasaran.
Hal ini juga diamini oleh pengurus IKA PMII Bidang Hubungan Antar Lembaga Muhammad Nur Hayid yang mengatakan bahwa peran keluarga besar IKA PMII dalam konteks kebangsaan dan keislaman saat ini betul-betul sedang ditunggu.
"Ancaman segregasi sosial begitu nyata di depan mata saat ini, baik akibat praktik politik machevialianisme maupun gerakan radikalisme keagamaan yang berkolaborasi dengan politik,” tegas pria yang biasa disapa Gus Hayid.
Masa pembekalan dan khidmat kader IKA PMII menurutnya sudah harus memasuki peran-peran taktis dan strategis yang langsung bisa di rasakan masyarakat.
Sebab, hanya dengan cara itulah, PMII dan aluminya akan terus bisa memberi manfaat dan kemaslahatan serta terus dirindukan oleh umat dan rakyat.
“Jadi, sudah harus dimulai pendataan semua kader PMII yang sudah jadi alumni dengan potensinya masing-masing. Dengan mapping kekuatan alumni ini diharapkan peran politik, sosial, ekonomi dan keagamaan keluarga besar IKA PMII akan bisa dimaksimalkan dengan baik dan betul-betul menjawab problem keumatan dan kebangsaan kita saat ini,” pria yang juga Ketum Jaringan Pemuda Masjid Indonesia (JAPMI) ini kepada NU Online.
Dengan hal ini, sebagai organisasi yang mempersatukan Alumni Aktvis PMII, IKA PMII bisa terus mampu menunjukkan perannya menjadi jangkar pengawal NKRI.
"Lebih-lebih ditengah menguatnya politik sektarian yang mengancam utuhnya NKRI," pungkasnya. (Red: Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua