Nasional

Kaleidoskop 2020: Kiprah LAZISNU Tangani Bencana dan Corona

Sab, 26 Desember 2020 | 11:30 WIB

Kaleidoskop 2020: Kiprah LAZISNU Tangani Bencana dan Corona

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat prosesi serah terima bantuan uang satu miliar bersama NU Care-LAZISNU. (Foto: NU Online/Syakir)

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus memperkuat komitmennya dalam aksi kemanusiaan yang difokuskan ke seluruh daerah di Indonesia. Melalui Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah NU (LAZISNU), PBNU berhasil menghimpun sekaligus menyalurkan bantuan-bantuan dalam rangka membantu masyarakat yang terdampak bencana dan terdampak Covid-19 sepanjang tahun 2020.


Seperti kita ketahui, tahun 2020 menjadi masa sulit bagi Indonesia. Selain bencana alam, Indonesia harus menghadapi wabah virus Covid-19 yang mengakibatkan lesunya perekonomian masyarakat, terutama mereka yang berprofesi sebagai pekerja informal.

 
Berdasarkan catatan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sepanjang tahun 2020, ada 2.256 kejadian bencana alam menyerang hampir seluruh wilayah Indonesia. Dari jumlah tersebut, hampir 50 persennya terjadi di pulau Jawa, yakni sebanyak 1.208 kejadian. Data ini kemungkinan bertambah mengingat data tersebut berasal dari perhitungan Januari hingga Oktober 2020. Untuk November dan Desember 2020 ini masih dalam tahapan penyelesaian.


Bencana alam juga telah menyebabkan 307 orang meninggal dunia dan 25 orang lainnya masih hilang atau belum ditemukan hingga saat ini. Kemudian, jumlah orang luka-luka akibat bencana alam sebanyak 469 orang. Tak hanya itu, ada 34.100 rumah warga yang rusak.


Sementara, update jumlah pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Jumat (25/12) bertambah 7.259 kasus dari sebelumnya 692.838 kasus. Sehingga, total kasus Covid-19 di Indonesia sejak terkonfirmasi pada 2 Maret lalu menjadi 700.097 kasus. Tingginya kasus ini telah menyebabkan ketatnya peraturan untuk masyarakat agar tak ke luar rumah. Meskipun kenyataannya, masyarakat banyak pula yang tak disiplin. Kebijakan ini pun memunculkan angka pengangguran baru di Indonesia mencapai angka ratus ribuan orang.


Sejak itu pula PBNU melalui NU Care-LAZISNU bergerak cepat memaksimalkan jejaring dan kekuatan dari hulu sampai hilir. Baik untuk penanganan warga terdampak Covid-19 maupun terhadap masyarakat yang menjadi korban bencana alam.


Misalnya saat banjir di DKI Jakarta pada Januari 2020, selain mengerahkan relawan-relawan di DKI Jakarta, PBNU menyerahkan bantuan senilai Rp 1 miliar untuk kebutuhan masyarakat DKI yang terdampak bencana banjir.


Tak hanya itu, NU Care-LAZISNU dan mitranya rutin menyalurkan makanan untuk masyarakat di DKI Jakarta. Selanjutnya, NU Care-LAZISNU juga menggelar Konser Amal dengan menghadirkan almarhum Didi Kempot dan Fatin Shidqiya Lubis untuk menggaet donatur.


“Kami juga menyalurkan bantuan untuk warga terdampak bencana alam di Lebak, Banten dan di Jawa Tengah. Relawan kami di daerah terus bergerak. Bantuan tidak hanya uang tunai, kebutuhan makanan dan lain-lain kami berikan,” kata Ketua PP NU-Care-LAZISNU, H Achmad Sudrajat saat diwawancarai NU Online 7 Januari 2020.


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj juga berkesempatan melepas Mobil Dapur Halal Berjalan (Dahar) untuk warga terdampak bencana di Sulawesi Tengah (Sulteng). PBNU memberikan layanan makan gratis untuk masyarakat yang saat itu masih mengungsi di tenda pengungsian karena tsunami yang melanda wilayah mereka.


Memasuki bulan Maret, Covid-19 menjangkit masyarakat Indonesia. Gegap gempita pemerintah untuk mengendalikan virus mematikan tersebut kian menonjol. Pemerintah memutuskan untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Masyarakat tidak boleh ke luar rumah kecuali untuk hal yang mendesak. Pekerjaan masyarakat seluruhnya dilakukan dari rumah atau work from home (WFH).


Atas kebijakan PSBB ekonomi pun menyusut tajam. Bahkan, pada kuartal ke-3 Indonesia masuk ke jurang resesi. Sebab pertumbuhan ekonominya di bawah 5 persen. Masyarakat semakin bingung karena di satu sisi mereka tidak ingin tertular virus, sementara di sisi lainnya, masyarakat harus menafkahi diri dan keluarganya.


Ada bantuan sembako dan bantuan uang tunai dari pemerintah, hanya saja terus mengalami kendala dan tidak mencukupi. PBNU merespons hal ini dengan langkah-langkah yang tepat. Selain melakukan edukasi dan sosialisasi untuk masyarakat supaya terhindar dari Covid-19, PBNU menyalurkan ragam jenis bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19 di Indonesia.


Tak hanya uang tunai, PBNU memberikan bantuan kepada masyarakat melalui penyemprotan diisnfektan, pemberian gel pembersih tangan serta masker ke masyarakat. NU Care-LAZISNU dibantu para relawan yang ada di LAZISNU provinsi dan kabupaten/kota.


Tak sia-sia, gerakan yang dilakukan NU Care-LAZISNU terus mendapatkan dukungan dari beberapa pihak. Misalnya saja, dari PT Penerbit Erlangga yang mendonasikan Rp 100 juta untuk masyarakat terdampak Corona melalui PBNU. Kemudian Alfamart yang menyumbangkan 100 ribu paket sembako.


“NU Peduli Covid-19 menargetkan pemberian satu juta masker, 500 ribu nasi bungkus, dan 100 ribu sembako per KK, yang didistribusikan secara bertahap di sejumlah titik yang mengalami dampak ekonomi terparah seperti DKI Jakarta. Hal itu dilakukan dengan menggandeng berbagai mitra,” kata Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU Abdurouf, Kamis (2/4) lalu.


Sementara itu, khusus bulan Ramadhan 2020, NU Care-LAZISNU meluncurkan 13 program antara lain: (1) Peduli APD Tim Medis; (2) Bantuan Paket Covid-19; (3) Bantuan Wastafel Portable untuk Publik; (4) Pembentukan Pesantren Siaga; (5) Pembentukan Masjid/Mushala Siaga; dan (6) Pembentukan Desa Siaga;


Lalu, (7) Program Dapur Halal Berjalan; (8) Sembako Rakyat; (9) THR Pahlawan Covid-19; (10) Buy One Share One; (11) Lumbung Nusantara; (12) Ngaji Kitab Kuning Online, dan; (13) Ngobrol Filantropi Cegah Covid-19. Ketiga belas program tersebut terangkum dalam tema: Ramadhan Gembira, Saling Peduli Cegah Covid-19.


Di tahun 2020 pula, PBNU dipercaya menyalurkan 13.950 paket bantuan dalam bentuk sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan pendistribusian secara simbolis dilangsungkan di Pesantren Al-tsaqafah, Jakarta Selatan, Kamis (14/5).


Bantuan tersebut berasal dari Musisi campur sari ternama Almarhum Didi Kempot yang disalurkan ke NU Care-LAZISNU melalui Kompas TV. Terdapat 11 truk besar yang membawa ribuan sembako yang didonasikan Sobat Ambyar melalui Konser Amal Didi Kempot di televisi.


Sembako dibagikan kepada masyarakat yang rentan terkena dampak Covid-19 di Pulau Jawa dan Luar Jawa. Dipimpin Ketua Umum PBNU proses pendistribusian sembako secara simbolis berjalan dengan sukses dan lancar.


"Kali ini PBNU menyalurkan bantuan berupa Sembako kepada masyarakat yang terkena dampak sosial-ekonomi wabah Covid-19 di DKI Jakarta, Banten, Cirebon, Kuningan, Majalengka, bahkan ada yang sampai keluar Jawa," kata Kiai Said.


Sementara pada momentum Idul Fitri, NU Care-LAZISNU menyalurkan zakat fitrah Ramadhan 1441 hijriah/2020 M sebesar Rp 729.067.500 kepada 3.645 orang yang berada di 16 provinsi di Indonesia. Zakat fitrah tersebut merupakan hasil penghimpunan Tokopedia Salam yang dipercayakan melalui NU Care-LAZISNU.


Sebaran distribusi zakat fitrah itu antara lain disalurkan kepada warga Sumatera Selatan Rp 10 juta, Jambi Rp 12 juta, Sumatera Barat Rp 10 juta, Provinsi Bengkulu Rp 6 juta, Provinsi Lampung Rp 15 juta, Banten Rp 34 juta, Jawa Barat Rp 178 juta, Jawa Timur 20 juta, Bali Rp 10 juta, Nusa Tenggara Barat Rp 10 juta, Sulawesi Tenggara Rp 8 juta, Papua Rp 6 juta, Sulawesi Tengah Rp 6 juta, Kalimantan Utara Rp 10 juta, Kalimantan Timur Rp 20 juta dan DKI Jakarta Rp 204 juta.


Sedangkan dana yang berhasil dihimpun dari program Sahur Time kerja sama Kompas TV dan PBNU mencapai Rp 1,5 miliar. Uang itu dibelanjakan sembako untuk masyarakat di seluruh Indonesia.


Salah satu komponen penerima manfaat adalah santri dan guru ngaji terdampak Covid-19 di Cengkareng, Jakarta Barat. Kegiatan dipusatkan di Masjid Raya KH Hasyim As’yari Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (19/06).


Pembawa Acara "Sahur Time" yang juga koordinator kegiatan penyaluran Sembako, Syaifullah Amin, mengatakan donasi yang khusus diperuntukkan bagi santri dan guru ngaji tersebut berjumlah Rp. 881.148.036 dengan jumlah penerima Sembako sebanyak 3.000 orang.


Alhamdulillah, penggalangan donasi mencapai lebih dari Rp 800 juta dan disalurkan dalam bentuk Sembako melalui NU Care-LAZISNU, lembaga zakat yang akuntabel dan memang sudah berpengalaman menyalurkan amanah dari para donatur,” kata Amin.


Tentu masih banyak sekali bantuan yang disalurkan bahkan aksi kemanusiaan yang juga dilakukan oleh NU Care-LAZISNU. Masyarakat dapat melihat laporan terperinci melalui website resmi PP NU Care-LAZISNU yakni https://nucare.id/ .


Sepanjang tahun 2020 PBNU terus memaksimalkan peran di masyarakat agar warga NU di seluruh wilayah mendapatkan pertolongan. PBNU terus menguatkan kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka mewujudkan kesejahteraan untuk umat.


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Muhammad Faizin