Nasional Seri Ngaji Pasanan

Kelebihan Orang Ma'rifat; Berani Melawan Syahwat dan Menundukkan Amarah

Sab, 11 Mei 2019 | 21:00 WIB

Kelebihan Orang Ma'rifat; Berani Melawan Syahwat dan Menundukkan Amarah

KH A Mustofa Bisri saat Ngaji Pasanan Kitab Kimya as-Sa'adah

Rembang, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) mengungkapkan, manusia ma'rifat adalah orang-orang yang berani melawan syahwat, amarah dan mempu meninggalkan amalan-amalan buruk yang dilarang oleh agama. Kelebihan orang ma'rifat yaitu dibukanya seluruh kekuatan batinnya untuk melihat alam malakut, ruh para malaikat, ruh para nabi dan sesuatu yang indah yang tidak ada di dunia.

Dalam keadaan apa pun, kata Gus Mus, batin manusia ma'rifat bisa melihat alamul malakut. Sebab kalbu yang melahirkan kekuatan batin tersebut berasal dari alam malakut.

Pembicaraan soal manusia ma'rifat dan alam malakut itu disampaikan Gus Mus saat Ngaji Pasanan Kitab Kimya as-Sa'adah karya Imam Al-Ghazali di Pondok Raudlatuth Thalibien, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (11/5) malam.

"Pertanyaannya, kalau tidak tidur atau tidak dalam mati apakah kalbu bisa melihat, apakah dalam melek-melekan (terjaga) begini kita bisa mendapatkan latifah itu, bisa melihat alamul malakut.  Jangan dikira tidak bisa, bisa," kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibien ini.

Gus Mus menegaskan, manusia ma'rifat diberikan kepada orang-orang khusus yang dipilih oleh Allah yaitu orang-orang yang tidak berakhlak buruk dan tidak memiliki amalan-amalan tercela, termasuk mereka yang berjuang menundukan syahwat dan amarah dalam dirinya.

Baca artikel lainnya

Gus Mus: Kalbumu Bisa seperti Nabi atau Para Wali


Gus Mus: Allah itu 'Maha Semau Gue'

Ketika batin manusia sudah dibuka, lanjut Gus Mus, seluruh indra jasmani tidak berfungsi karena beralih kepada batin yang telah Allah buka tersebut. Orang-orang ma'rifat itu berbicara dengan hati bukan dengan mulutnya. 

"Dia tidak bisa melihat siapa pun kecuali Allah, dia bisa melihat alam malakut, melihat kepada ruh malaikat dan para nabi," tuturnya.

Kiai yang telah melahirkan banyak karya sastra ini menambahkan, indra jasmani bisa mengelabui  manusia itu sendiri, sementara mata batin selalu tepat dan tidak bisa membodohi manusia dalam melihat segala hal. (Abdul Rahman Ahdori/Zunus).