Muhammad Faizin
Kontributor
Jakarta, NU Online
Habib Umar Muthahar mengungkapkan bahwa ada kelebihan tersendiri yang dimiliki oleh Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama yang menjadi wadah para mahasiswa dalam berorganisasi, PMII bukan hanya fokus dalam keislaman, tapi juga fokus dalam keindonesiaan. Hal ini tercermin dari nama organisasi yang memuat kata Islam dan Indonesia.
“Berbanggalah menjadi PMII. Karena organisasi mahasiswa lainnya kalau nggak Islam tok, ya Indonesia tok. Lha kita dapet dua-duanya, Islam, Indonesia. Saya kira hanya di PMII,” katanya saat peringatan Harlah Ke-61 PMII yang dilakukan secara daring dan luring dan dipusatkan di Kantor PB PMII, Jakarta, Sabtu (17/4).
Ia pun mengingatkan seluruh keluarga besar PMII untuk terus konsisten dalam meraih tujuan dan cita-cita organisasi sebagaimana telah ditetapkan oleh para pendiri PMII. Perjalanan PMII yang sampai saat ini sudah memasuki umur 61 bukanlah waktu yang sebentar. Berbagai pengalaman yang sudah dilalui selama ini harus bisa menjadi modal dalam lebih membesarkan PMII.
Mengutip perkataan Ali bin Abi Thalib, Habib Umar menjelaskan bahwa kehidupan di dunia ini pada dasarnya hanya terdiri dari tiga hari. Pertama adalah hari yang telah berlalu dan tak akan bisa kembali lagi. Ia menyebut, masa lalu menjadi hakim dan pengalaman yang berharga untuk melangkah ke masa depan.
“(Kedua) Hari di mana kau masih ada di dalamnya dan harus betul-betul kau jaga. Dan kemudian yang ketiga adalah hari yang akan datang yaumul ghad, kau boleh punya cita-cita,” jelasnya.
Sehingga ia berpesan kepada seluruh kader PMII untuk memaksimalkan tiga hari ini dengan belajar pada masa lalu, menjaga hari ini, dan bercita-cita dan berjuang untuk hari esok guna meraih tujuan.
“Angka 61 dalam bahasa Jawa itu Suwidak Siji. Pergerakan ini sudah Suwi (lama) dan Insyaallah sudah Dak, Cedak (dekat) pada yang kita cita-citakan bersama,” jelas Habib Umar memaknai angka 61 Harlah PMII ini.
Ia juga berharap kepada para pengurus PMII periode 2021-2023 yang baru saja terpilih pada Muktamar XX yang diselenggarakan di Balikpapan, Kalimantan pada 17 Maret 2021, untuk dapat mengawal cita-cita dan tujuan PMII dengan kompak dan penuh kebersamaan.
“Kalau cita-cita itu diibaratkan mimpi, kalau kita mimpi sendiri, itu hanya kembangnya tidur. Tapi kalau kita mimpi bersama-sama, insyaallah nggak lama akan jadi kenyataan,” tegasnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
PBNU Tunjuk Ali Masykur Musa Jadi Ketua Pelaksana Kongres JATMAN 2024
2
GP Ansor DIY Angkat Penjual Es Teh Sunhaji Jadi Anggota Kehormatan Banser
3
Ulama Sufi Dunia Syekh Muhammad Hisham Kabbani Wafat dalam Usia 79 Tahun
4
GP Ansor Jatim Ingin Berangkatkan Umrah Bapak Penjual Es Teh yang Viral dalam Pengajian Gus Miftah
5
Gus Miftah Sambangi Kediaman Bapak Penjual Es Teh untuk Minta Maaf
6
Khutbah Jumat: Meraih Keselamatan Akhirat dengan Meninggalkan 6 Perkara
Terkini
Lihat Semua