Nasional

Kemendesa Target Entaskan 5000 Desa Tertinggal dan Ciptakan 2000 Desa Mandiri

NU Online  ·  Rabu, 6 Mei 2015 | 06:01 WIB

Jakarta, NU Online
Dana desa yang akan dicarikan oleh pemerintah pusat diharapkan bisa membantu mencapai target dari RPJMN 2015-2019 sesuai dengan Perpers No 2 tahun 2015 yakni berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5000 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2000 desa.<>

Menurut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar seusai dengan arahan Presiden RI, kementerian baru yang dipimpinnya diinstruksikan untuk fokus pada pembangunan desa-desa tertinggal. 

"Khususnya pada desa-desa terutama di 1138 desa di kawasan perbatasan dan melakukan pendampingan desa sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014," ujar Menteri Desa Marwan di Jakarta, lewat rilis yang diterima NU Online, Selasa (5/5).

Oleh karena itu, Marwan berharap bahwa pencairan dana desa nantinya  bisa segera digunakan untuk mengembangkan potensi desa yang ada dan menciptakan desa-desa mandiri di Indonesia. "Untuk pencairan dana desa, selain harus ada RPJMDes, dan RKPDes, juga harus ada Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur penggunaan dana desa untuk kegiatan yang tidak prioritas," ujarnya.

Selain 1138 desa di daerah perbatasan, lokus prioritas pembangunan desa, menurut Marwan, kedepannya akan diprioritaskan untuk 39.086 desa tertinggal dan 17.268 desa sangat tertinggal. 

"Ada beberapa indikator yang akan digunakan oleh Kementerian untuk mengukur seberapa jauh desa tersebut sudah lepas dari ketertinggalan," tandasnya.

Menurutnya, ada tiga indikator desa yang akan digunakan oleh kementerian untuk bisa mengentaskan 5000 desa tertinggal dan membangun 2000 desa mandiri di Indonesia. 

"Ada Desa Swadaya yang termasuk bagian dari desa tertinggal, desa-desa di kawasan perbatasan dan pulau terluar. Ada Desa Swakarya, yaitu desa berkembang yang mampu bertahan dari goncangan ekonomi, dan terakhir ada Desa Swasembada yaitu desa mandiri yang memiliki ketahanan pangan, dan mampu bertahan dari goncangan ekonomi serta mampu mendukung perekonomian kawasan lainnya," tutupnya. (Red: Fathoni)