Nasional

Kemnaker Imbau Civitas Akedemik Jalin Kerja Sama dengan Industri

Sen, 30 September 2019 | 02:30 WIB

Kemnaker Imbau Civitas Akedemik Jalin Kerja Sama dengan Industri

Menaker M Hanif Dhakiri memberikan arahan dalam seminar ketenagakerjaan yang bertema Peran Politeknik Ketenagakerjaan dalam Mewujudkan SDM Unggul di Jakarta, Senin (23/9) (FotoL Kemnaker) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemnaker Imbau Civitas Akedemik Jalin Kerja Sama dengan Industri", https://money.kompas.com/read/2019/09/23/200000026/kemnaker-imbau-civitas-akedemik-jalin-kerja-sama-dengan-industri?page=2. Penulis : Hotria Mariana Editor : Alek Kurniawan

Jakarta, NU Online
Menyambut revolusi 4.0, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah fokus menciptakan lapangan kerja lebih banyak dan menguatkan mutu tenaga kerja. Hal itu dilakukan guna mengembangkan industri nasional agar semakin kompetitif dan produktif.
 
Demikian disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri saat memberikan arahan dalam acara seminar Peran Politeknik Ketenagakerjaan dalam Mewujudkan SDM Unggul di Jakarta, Senin (23/9).
 
"Saya berharap semua pihak yang berkepentingan bisa memanfaatkan momentum revolusi industri untuk bergerak menciptakan harmonisasi pembangunan hubungan industrial yang kondusif," ujar Hanif.
 
Untuk mewujudkan kedua rencana di atas, Hanif mengimbau lembaga pendidik, seperti Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) bersinergi dengan industri sesuai kejuruan atau bidang yang diajarkan. Dengan begitu, tak hanya meraih target kuantitas lulusan, tapi juga mampu mencetak lulusan berkualitas sesuai kebutuhan dunia industri saat ini.
 
Hanif juga mengajak pelaku industri lainnya agar dapat terus membaur dengan instansi pemerintah guna menginvestasikan sumber daya manusia (SDM) sebanyak mungkin. "SDM unggul yang memiliki daya saing harus disiapkan sehingga ekonomi bisa tumbuh secara produktif dan kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan," katanya.
 
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemnaker Khairul Anwar mengatakan, ketenagakerjaan merupakan masalah yang unik dan berdimensi dengan sektor lain. Khairul melanjutkan, tidak sekadar mengatur hubungan kerja (during employment) tapi juga prakerja hingga paskakerja.

Sementara itu, SDM merupakan salah satu faktor produksi industri nasional yang masih harus terus diupayakan pengembangannya agar semakin kompetitif dan produktif. Tidaklah mudah untuk mewujudkan hal tersebut. Oleh sebab itu, pengembangan kompetensi pekerja menjadi syarat utama.
 
Untuk itu, Khairul berharap lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan dapat ikut berperan mendorong peningkatan kompetensi SDM Indonesia, terutama di era perkembangan teknologi seperti sekarang ini.
 
"Kita tidak dapat menghindari teknologi, maka dari itu kami perlu melakukan upaya positif membentuk ekosistem digital dari semua lini agar bisa menjadi negara siap digital," pungkasnya. 
 
Editor: Kendi Setiawan