Nasional

Kenaikan Harga Barang di Inggris Picu Kelaparan, PCINU Galang Dana

Rab, 28 September 2022 | 13:00 WIB

Kenaikan Harga Barang di Inggris Picu Kelaparan, PCINU Galang Dana

Ilustrasi: suasana sepi di Inggris. (Foto: Reuters)

Jakarta, NU Online 

Kondisi perekonomian Inggris sedang terpuruk. Belum pulih dari Covid-19, masyarakat Inggris dihadapkan dengan kenaikan harga-harga barang.


"Memang betul kondisi ekonomi saat ini memang agak berat bagi keluarga di Inggris," kata Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Inggris Shandy Adiguna kepada NU Online pada Rabu (28/9/2022).


"Kita belum sepenuhnya pulih dari Covid-19, tapi masyarakat Inggris sudah harus menghadapi kenaikan berbagai harga barang, utamanya harga energi BBM listrik dan gas yang melambung sangat tinggi," lanjutnya.


Hal ini berdampak pada pengurangan jatah makan dan sebagian harus lebih banyak menahan lapar, tak terkecuali anak-anak kecil. Pasalnya, kenaikan harga barang dan jasa tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan mengingat gaji yang diterima tidak berubah. Bahkan ada pula yang harus menerima keadaan di-PHK.


"Laju inflasi yang cukup tinggi sementara untuk sebagian besar masyarakat di Inggris tidak ada peningkatan pendapatan bahkan tidak sedikit yang mendapat pemutusan hubungan kerja," kata Shandy.


"Akibatnya memang banyak yang akhirnya harus mengurangi konsumsi makan agar uangnya bisa terpakai untuk bayar listrik. Ya memang ada yang anak ya memang ada anak yang harus mengurangi makannya sungguh menyedihkan," lanjutnya.


Hal ini, menurutnya, tidak lain karena dampak dari perang Rusia dan Ukraina. Sebab, sebagian gas ini diimpor dari Rusia. "Masyarakat Eropa termasuk Inggris harus menanggung dampak dari perang Ukraina-Rusia saat ini," ujarnya.


Lebih lanjut, Shandy mengungkapkan, bahwa Inggris sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia ternyata masih banyak anak-anak yang tidak bisa mendapat asupan makan atau gizi yang cukup. Padahal mereka masih dalam masa pertumbuhan dan memerlukan makan yang baik agar bisa belajar.


Oleh karena itu, Shandy menegaskan pihaknya akan menggagas penggalangan dana melalui NU Care LAZISNU PCINU Inggris.


"Kami PCINU UK (United Kingdom/ Kerajaan Inggris) mencermati realitas ini. PCINU Inggris sebagai bagian dari kelompok masyarakat internasional yang bermukim di Inggris berkontribusi membantu menangani masalah ini melalui NU Care-LAZISNU Inggris kita akan coba menggagas penggalangan dana," pungkasnya.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad