Nasional

Ketika Para Jenderal Kompak Kenakan Peci Khas Santri

Jum, 18 November 2016 | 09:00 WIB

Ketika Para Jenderal Kompak Kenakan Peci Khas Santri

Para Jenderal kenakan peci. (Sindonews)

Jakarta, NU Online 
Ada pemandangan menarik ketika melihat para Jenderal TNI dan Polri menggelar istighotsah dan doa bersama untuk keselamatan bangsa, Jumat (18/11) di silang Monas Jakarta. Mereka kompak mengenakan peci hitam khas santri dalam acara yang dihadiri oleh sekitar 25 ribu orang dari berbagai kalangan tersebut.

Peci yang menjadi simbol kalangan pesantren dan umat Islam Indonesia itu dipakai oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Kasau Marsekal TNI Agus Supriatna, Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Iriawan.

Istighotsah yang juga dihadiri oleh Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Rais Aam Idarah Aliyah Jam’iyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tbarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya dan ulama lain merupakan momen berharga untuk jajaran ribuan TNI, Polri, Ulama, dan masyarakat untuk berkomitmen menjaga keutuhan bangsa dan negara.

Peci yang dikenakan oleh para Jenderal tersebut terlihat sama sekali tidak mengurangi gagahnya para perwira tinggi itu. Bersama ribuan hadirin lain yang hadir dalam acara tersebut, mereka nampak khusyu menengadahkan tangan berdoa untuk keselamatan dan keutuhan bangsa.

Sebelum memulai istighotsah, Jenderal Gatot dan Kapolri Tito memberikan sambutan di tengah khidmatnya puluhan ribu orang hadir. Kedua komandan tertinggi di jajaran TNI dan Kepolisian itu mengajak seluruh rakyat Indonesia menciptakan suasana yang kondusif, aman, dan sejuk. 

Upaya spiritual ini sebagai ungkapan rasa syukur terwujudnya kedamaian, keselamatan, persatuan dan kesatuan bangsa terkait berbagai peristiwa yang dihadapi bangsa Indonesia akhir-akhir ini.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun NU Online, sebanyak 24.483 orang menghadiri acara tersebut. Sebagian besar berasal dari Angkatan Darat (AD) 16.583 personel. Ada juga 2.500 personel Angkatan Laut (AL), 1.065 personel Angkatan Udara (AU), dan 3.000 personel Kepolisian RI (Polri). Selain itu, ada juga 5.000 anak yatim dan 3.000 orang yang berasal dari kelompok pengajian.

Acara doa bersama ini juga tak hanya dilakukan umat Islam di Monas, melainkan juga digelar oleh umat agama lain di beberapa tempat ibadah di sekitar Jakarta Pusat, yaitu Gereja Katedral, Gereja  Immanuel Gambir, Gereja HKBP Cililitan, GKI Kwitang, dan Pura Mustika Darma Cijantung. (Fathoni)