Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Puti Hasni memastikan kepada anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia untuk berkomitmen menjadikan hoaks sebagai musuh bersama. Sebab, hoaks dapat mengancam keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kami pastikan segenap kadernya di seluruh Indonesia berkomitmen menjadikan hoaks musuh bersama karena dapat memecah belah keharmonisan bangsa,” kata Puti saat membuka acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PP IPPNU di Hotel Hotel Bintang Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Jumat (5/10).
PP IPPNU mengaku prihatin atas berkembangnya peredaran hoaks yang terjadi di media sosial. “Peredaran hoaks merupakan bentuk krisis akhlak yang akan merugikan dan mengancam masa depan generasi milenial,” ucap Puti.
Menurutnya, Medsos adalah alat bersosialisasi dan berinteraksi. Oleh karena itu, untuk mencegah beredarnya berita bohong, pengguna harus bijak, yakni dengan meneliti dulu informasi yang diterima.
“Medsos, termasuk grup-grup WhatsApp harus digunakan untuk kemanfaatan bersama, bukan menyebar konten hoaks. Jadi, kalau ada informasi yang belum jelas, teliti dulu,” jelas Puti.
(Sekjen PBNU Kembali Tegaskan Islam Nusantara Bukan Agama Baru)
(Pembuat dan Penyebar Hoaks Dikuasai Setan)
Puti mengimbau kepada seluruh peserta Rapimnas dari perwakilan seluruh daerah untuk aktif melakukan literasi digital pelajar dalam rangka menyadarkan generasi milenial untuk selalu bijak bermedsos.
“Pimpinan Pusat IPPNU akan mengevaluasi beberapa program intelektual dan gerakan sosial, seperti optimalisasikan literasi digital. program tersebut merupakan program prioritas yang mendorong pelajar NU agar terus berkarya dan berinovasi melalui media sosial,” terangnya.
Forum yang rencananya diadakan selama tiga hari, Jumat-Ahad, 5-7 Oktober 2018. Forum ini diikuti oleh 34 Pimpinan Wilayah IPPNU yang ada di seluruh Indonesia. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)