Nasional

Ketum PBNU: Walau Sedih, Kita Harus Ikhlas Melepas Sulton Fatoni

Kam, 8 Agustus 2019 | 05:22 WIB

Ketum PBNU: Walau Sedih, Kita Harus Ikhlas Melepas Sulton Fatoni

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan para pengurus PBNU melepas Sulton Fatoni

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj meminta semua yang hadir pada pelepasan jenazah almarhum Ketua PBNU H Muhammad Sulton Fatoni agar mengikhlaskan kepergiannya. Sebab, menurut Kiai Said, Sulton meninggal untuk menghadap penciptanya, Allah SWT.

“Walau pun dengan rasa duka dan sedih, kita harus ikhlas melepas sahabat kita, rekan kita, almarhum H Muhammad Sulton, kita ikhlaskan, ya,” kata Kiai Said di Masjid An-Nahdlah Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (8/8).

Kiai Said lantas mengutip ayat di dalam Al-Qur’an, tepatnya pada Surat Thaha ayat 55 yang berbicara tentang kejadian manusia: manusia dibikin dari tanah, akan kembali ke tanah, dan nanti dibangkitkan dari tanah.

“Nanti di yaumil baats akan dibangkitkan pula dari tanah. Memang begitulah kehendak Allah, desain Allah yang universal seperti itu, mau gak mau,” ucapnya.

Kiai alumnus Universitas Ummul Qurra Makkah, Arab Saudi itu pun menyatakan bahwa semua yang hidup tidak ada yang kekal, kecuali Allah.

“Selain Allah, semua akan hancur. Jadi kita ikhlaskan kepergian saudara kita, teman kita, H Muhammad Sulton. Mudah-mudahan diberi jalan yang lapang, jalan yang tembus sampai ke langit tujuh,” ucapnya.

Dalam pantauan NU Online, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Sekjen PBNU H A Helmy Faishal Zaini ikut mengangkat keranda jenazah untuk diantarkan ke mobil jenazah. Jenazah dibawa ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng untuk dikebumikan di kampung halamannya, Lumajang, Jawa Timur.

Sebelumnya, PBNU menggelar shalat jenazah di Masjid An-Nahdlah Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (8/8). Shalat jenazah diimami KH Miftachul Akhyar yang diikuti para staf PBNU, keluarga almarhum, serta masyarakat sekitar. Kemudian dilanjut dengan penyaksian (isyhad) yang disampaikan Kiai Said. 

H Muhammad Sulton Fatoni meninggal dunia di Rumah Sakit Permata, Depok, Jawa Barat pada Kamis (8/8) dini hari, pukul 00.30 WIB. Selain aktif di PBNU, Sulton juga tercatat sebagai wakil rektor di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)