Nasional

KH Marzuqi Mustamar Minta Masyarakat Jangan Berlebihan Respons Hasil Keputusan KPU

NU Online  ·  Rabu, 22 Mei 2019 | 05:15 WIB

KH Marzuqi Mustamar Minta Masyarakat Jangan Berlebihan Respons Hasil Keputusan KPU

Ketua PWNU Jatim, KH Marzuqi Mustamar.

Jakarta, NU Online
Pengasuh Pesantren Sabilur Rosyad, Malang, Jawa Timur, KH Marzuqi Mustamar, meminta kepada masyarakat Indonesia untuk merespon hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pemilu 2019 tidak berlebihan. Semua harus dilakukan masyarakat dengan tenang karena masih ada beberapa tahapan terkakhir yang akan dilakukan KPU. 

Artinya, rangkaian pesta demokrasi belum usai, selama proses itu berjalan masyarakat harus menjaga situasi. Upaya itu dilakukan agar tidak ada peristiwa yang berdampak buruk terhadap hubungan antar bangsa. 

"Kita menunggu semua selsai, semuanya tenang, kita menjaga situasi, kita solat butuh ketenangan, kerja butuh keamanan iya kan? Jadi semuanya tenang jangan tergesa gesa, nanti ditetapkan, ada yang menang ada yang kalah. Yang tidak suka wajar saja," ucap kiai yang juga Ketua PWNU Jatim ini, Selasa (21/5) malam. 

Terpenting masyarakat Indonesia harus menjaga hubungan baik antaranak bangsa apalagi jika masyarat tersebut seiman dan segama. Tidak baik sesama tetangga atau sesama hamba Allah saling membenci hanya karena persoalan duniawi. 

Ia memberikan apresiasi kepada KPU yang sudah melaksanakan kewajibannya dengan baik meski dalam beberapa catatan harus ada yang perlu ditingkatkan. Kiai Marzuqi terkadang bingung dengan sikap sebagian kelompok yang menolak hasil Pemilu, sebab yang ditolaknya tersebut yang tidak menguntungkan kelompoknya saja. 

Sementara yang menguntungkan diterimanya dengan baik padahal proses dan penyelenggara Pemilunya sama termasuk Undang-undang yang mengaturnya. 

“Kalau ada yang menolak kadang agak lucu, Pilegnya diterima Pilpresnya dianggap curang. Terus ada penggelembungan DPT, kalau dia suara Pilpres ada, suara Pileg, kalau Pileg diterima Pilpres ditolak," tuturnya. 

Pada Pemilu 2019 ini, ujar dia, NU memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk tidak salah pilih. Bagi NU, masyakat janga sampai memilih kelompok yang justru bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45 bahkan memilih yang bakal menghancurkan ideologi bangsa tersebut. 

"Kita punya tradisi budaya keindonesiaan, jangan sampai kita keliru memilih yang  jadi malah yang gak suka tradisi bangsanya sendiri, yang tidak suka jati diri bangsanya sendiri. Idntitas bangsanya sendiri, itu terkait bangsa yang kehilangan jati diri," katanya. 

Selanjutnya Kiai Marzuqi mengingatkan bahwa muslim Indonesia dan NU memiliki akidah Ahslusnnah Waljamaah. Jangan sampai terjebak pada akidah lain, karena hanya Aswaja yang memiliki nilai nilai toleransi yang memiliki sifat merangkul dan akomodatif. 

Ia juga mengaku akan merangkul semua kelompok masyarakat untuk kembali bersama sama menjaga persatan dan kesatuan. Sehingga suasana aktifitas sosial di perkampungan tetap harmonis meski berbeda pilihan. 

"Kita butuh yang namanya kerukunan. Jangan sampai salah pilih, untuk kelompok yang intoleran itu kita memberikan pencerahan agar masyarakat paham. Masyarakat pilih yang mana itu hak mereka," tuturnya. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)