Jombang, NU Online
KH Mas Subadar adalah salah seorang Rais Syuriah PBNU ini sangat dikenal di kalangan jam’iyyah umat Islam terbesar di Indonesia ini. Ia sering mengemban tugas-tugas khusus di organisasi tersebut.
<>
Di forum kiai, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Besuk, Pasuruan, Jawa Timur sering ditunjuk sebagai juru bicara. Sikapnya yang teguh dan senantiasa berpegang teguh pada koridor kajian fiqh klasik itulah yang menyebabkan sering dilibatkan dalam bahstul masa’il yang diselenggarakan NU.
Tutur katanya juga halus, argumentatif, dan mampu menyesuaikan diri dengan bahasa masyarakat yang dihadapi. Ini membuat masyarakat di kawasan Tapal Kuda, Jawa Timur sering mendatangi pengajian yang diisinya. Mereka tertegun menyimak ceramah dan orasinya.
Ia lahir pada 1942 di sebuah desa Besuk, Kejayan, Pasuruan dari pasangan KH Subadar dan Hj. Maimunah. Pada usia 3 bulan (1942), ia telah yatim karena ditinggal wafat sang ayahanda, KH Subadar. Sehingga ia banyak belajar mandiri dengan diasuh oleh ibundanya yakni Hj Maimunah.
Kiai tersebut sangat mengidolakan sosok ibundanya. Baginya, Hj Maimunah adalah sosok panutan. Sebab melalui sentuhan lembut dan tangan dingin sang ibunda, ia menjadi pribadi yang mandiri dan tegar dalam menatap tantangan jaman. Â
Ia dididik lingkungan keluarga yang sarat religius. Termasuk belajar pada kakak-kakaknya seperti KH Ali Murtadlo dan KH Ahmad di Pondok Pesantren Besuk, Pasuruan. Di Pesantren Lirboyo, Kediri, KH M Subadar menemukan tempat belajar yang sesungguhnya. Hari-hari di pondok, dihabiskan untuk mengaji dan belajar berbagai cabang keilmuan.
Di organisasi NU pada tahun 1967 ia mulai berkiprah. Mula-mula ia aktif di IPNU, dua tahun kemudian namanya langsung mencuat sebagai ketua GP Anshor Pasuruan.
Aktivitasnya di organisasi sempat terhenti setelah menikahi Aisyah pada tahun 1969. Baru pada kisaran 1976, kembali terjun dalam kegiatan organisasi dan sekaligus mengemudikan kepemimpinan Pesantren Raudhotul Ulum. Pada tahun 1980, ia terpilih sebagai Rois Syuri’ah NU Cabang Pasuruan dan kemudian menjabat sebagai Wakil Rais Syuri’ah NU Jawa Timur.
Terpopuler
1
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
2
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
3
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
6
KH Ahmad Chalwani Ungkap Makna Spiritual yang Terkandung dalam Deretan Angka 17-8-45
Terkini
Lihat Semua