Nasional HARLAH KE-93 NU

KH Moh. Ilyas Ruhiat Rais Aam yang Lahir di Harlah NU

Kam, 31 Januari 2019 | 13:30 WIB

Jakarta, NU Online 
Warga NU meramaikan peringatan hari lahir NU di jagat maya, terutama melalui media sosial, misalnya Facebook, Twitter, dan Instagram. Beragam cara mereka mengekspresikannya. Ada yang melalui cerita tertulis, potret, atau video.  

Penulis biografi Rais Aam PBNU KH Ilyas Ruhiat menulis status demikian: 

31 Januari 1926, Hari Lahir NU
31 Januari 1934, Hari Lahir KH Moh. Ilyas Ruhiat

Lahir bertepatan dengan Harlah NU, tak heran jika beliau pernah berkata,

"Hidup saya hanya untuk mengajar (santri) dan mengabdi di Nahdlatul Ulama."

Status Facebook Iiptersebut dengan menyertakan unggahan sebuah potret dengan keterangan:

“Sebagai Pejabat Pelaksana Rais Aam berdasarkan Munas NU di Lampung, Ajengan Cipasung itu memasuki arena Rapat Akbar di Parkir Timur Senayan, 1 Maret 1992.”
Namanya, Ilyas, diberikan ayahnya, Ajengan Ruhiat, merupakan tafa’ul terhadap tokoh muda pesantren yang tengah naik daun saat itu, yaitu KH Muhammad Ilyas, yang pernah menjabat Menteri Agama dalam tiga periode. 

Sejak kecil sampai dewasa, Ilyas dididk oleh orang tuanya sendiri yang perintis Pesantren Cipasung. Ajengan Ruhiat termasuk pelopor masyarakat Tasimalaya dalam menghadang imperialisme penjajahan Belanda bersama KH Zainal Musthafa.

KH Moh Ilyas Ruhiat terpilih sebagai pelaksana harian Rais Aam PBNU setelah KH Ali Yafie mengundurkan diri. Kiai Ilyas kemudian ditetapkan sebagai Pejabat Semenatara Rais pada Munas Lampung tahun 1992. 

Kemudian beliau terpilih kembali sebagai Rais Aam PBNU dalam Muktamar XXIX tahun 1994 di pesantrennya sendiri, Cipasung. (Abdullah Alawi)