Nasional PROFIL AHWA PWNU DKI

KH Syarifudin Abdul Gani, Kiai Aktivis dengan Beragam Kiprah

Sen, 21 Maret 2016 | 19:27 WIB

Jakarta, NU Online
KH Syarifuddin Abdul Ghani, MA lahir di Kampung Basmol, Kembangan Utara, Jakarta Barat pada 1 Juli 1957. Ayahnya, KH Abdul Ghani bin Zaen adalah guru madrasah, dan ibunya Ny Alijah adalah ustadzah yang mengajar di majelis-majelis taklim di Kedoya.

KH A Syarifuddin Abdul Gani memasuki pendidikan formal Sekolah Rakyat (SR) Cengkareng pada usia enam tahun tepatnya tahun 1963, dan lulus pada 1969, SLTP Jakarta tahun 1969-1972, SMEP Jakarta 1972-1975, Madrasah Aliyah An-Nida Bekasi, 1975-1978. Ia melanjutkan pendidikan S1 di Islamic University Medina Jurusan Hadist tahun 1978-1982. Pendidikan S2 ditempuh di universitas yang sama pada tahun 1982-1985.

Setibanya di Indonesia pada tahun 1986, ia langsung mengajar di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Al-Hidayah, serta mendidik para santri Pondok Pesantren Al-Hidayah, yang semuanya terletak di Kampung Basmol. 

Kiprah dakwahnya semakin luas dengan aktif sebagai pengajar di beberapa majelis taklim di berbagai tempat di Jakarta dan Tangerang. Selain mengajar berbagai kitab antara lain Shahih Bukhari, Sunan Abu Daud, Sunan Turmudzi, Fathul Mu`in, Tafsir Ibnu Katsir, Subulus Salam,  Riyadhus Sholihin, Kifayatul Akhyar, Tafsir Jalalain, Al-Muwatha , Irsyadul `Ibad.  Ia juga turut terlibat dalam penulisan Al-Badru Munir fi Takhriji Ahadits Syarhil Kabir. 

Kitab ini merupakan kitab kenang-kenangan mahasiswa S2 Islamic University Medina angkatan 1982. Kitab ini menjelaskan hadits shahih yang berhubungan dengan persoalan thaharah atau bersuci dari madzhab Syafi`i. 

Terdiri dari 28 juz, setiap juznya ditulis oleh satu orang. KH Syarifuddin Abdul Gani menulis untuk juz keempat yang berjumlah 458 halaman.

Selain itu, ia juga aktif di berbagai organisasi dan lembaga pendidikan Islam. Ia merupakan anggota MUI Jakarta Barat, 1988-2003, Katib Syuriyah PWNU Jakarta, 2004-2009, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Marhalah Al Ulya Bekasi, 2004-sekarang, Ketua Yayasan Pembinaan dan Pendidikan Islam Al Hidayah (YAPPIA) Jakarta, 2007-sekarang, Ketua Komisi Fatwa MUI DKI Jakarta, 2010-2013, hingga ia terpilih sebagai Ketua MUI DKI Jakarta, 2013-2018. (Diolah dari berbagi sumber). (Kendi Setiawan/Mukafi Niam)