Nasional

Khawatir Lupa Niat Puasa Ramadhan? Ini Solusinya

Kam, 31 Maret 2022 | 21:30 WIB

Khawatir Lupa Niat Puasa Ramadhan? Ini Solusinya

Khawatir Lupa Niat Puasa Ramadhan? Ini Solusinya

Jakarta, NU Online
Tak ada yang menafikan di antara para ulama, bahwa niat menjadi bagian tak terpisahkan dari ibadah puasa Ramadhan. Para ulama sepakat, bahwa niat merupakan satu di antara rukun puasa sehingga tak boleh ditinggalkan barang sekali pun.


Namun sebagai manusia, lupa menjadi tabiat yang sulit dilepaskan begitu saja. Ada saja saat lalai sehingga niat puasa Ramadhan yang semestinya dilakukan saban malam itu terlewat begitu saja, entah karena ketiduran atau keasikan berbincang dengan kawan karib.


Kelupaan melakukan niat puasa berdampak fatal. Sebab, puasa dianggap tidak sah jika dilakukan tanpa niat di waktu malamnya. Tentu menahan lapar dan dahaga sepanjang hari akan berakhir sia-sia karena harus menggantinya di lain hari.


Untuk menghindari ketidaksahan puasa akibat kelalaian, umat Islam dapat melakukan niat puasa untuk sebulan penuh pada malam pertama Ramadhan. Namun, sebagaimana dilansir NU Online, solusi ini tidak menafikan niat puasa Ramadhan saban hari. Sebab, niat puasa sebulan penuh ini hanya sebagai langkah antisipasi ketika suatu saat di hari ke berapa lupa tak melakukannya.


Adapun niat puasa Ramadhan untuk sebulan penuh adalah sebagai berikut.


نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى  


Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta'ala


Artinya, “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah."

 


Niat tersebut termaktub dalam kitab Sabil al-Huda karya KH Ahmad Idris Marzuqi-, salah seorang ulama Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.


Kiai Idris mendasari pandangannya itu dengan bertaqlid pada Madzhab Maliki yang membolehkan sekali niat puasa untuk sebulan penuh Ramadhan. Taqlid ini juga disebutkan dalam niat tersebut.


Sebagaimana diketahui, Madzhab Maliki berpandangan bahwa puasa selama sebulan Ramadhan bisa dianggap sebagai sebuah satu kesatuan ibadah. Dengan begitu, satu kali niat untuk satu bulan penuh puasa Ramadhan sudah dianggap cukup.


Meskipun begitu, Kiai Idris menekankan bahwa niat puasa untuk sebulan hanya bentuk antisipasi. Niat puasa Ramadhan seperti pada umumnya juga harus tetap dibaca setiap malam.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Muhammad Faizin